PADANG, METRO – Sebagai pecinta otomotif yang tergabung dalam komunitas, para member pastinya sangat paham dengan bahan bakar minyak (BBM) apa yang sangat baik digunakan untuk menjaga mesin kendaraannya tetap awet dan dalam kondisi prima. Pertalite dan Pertamax menjadi pilihan para member, sehingga kendaraannya selalu siap untuk dibawa touring.
Komunitas yang dijadikan sebagai wadah saling berbagi pengetahuan seputar otomotif, membuat para member paham betul dampak buruk dari kandungan timbal yang ada pada BBM Premium terhadap mesin kendaraan. Dampak buruk itulah yang menjadi alasan para member komunitas otomotif berpaling kini lebih memilih menggunakan BBM berkulitas ketimbang Premium yang masih mengandung timbal.
Salah satu komunitas yang sudah meninggalkan Premium merupakan komunitas sepeda motor Honda di bawah naungan Asosiasi Honda Hayati (AHH). Meski tidak mewajibkan semua member untuk menggunakan BBM tertentu, tetapi karena sudah merasakan sendiri manfaat menggunakan Pertalite dan Pertamax, para member mulai meninggalkan Premium.
“Anggota komunitas kita yang jumlahnya ribuan selalu memprioritaskan keselamatan dalam perjalanan. Selain keselamatan, anggota AHH juga semakin paham untuk selalu memakai Pertamax dan Pertalite, guna menjaga kehandalan dan keawetan mesin saat perjalanan,” kata Ketua Asosiasi Honda Hayati (AHH) Tri Kencono Agung selaku Ketua Umum Asosiasi Honda Hayati.
Di awal pembicaraan, Tri bercerita pengalamannya menggunakan Pertamax. Menurutnya, selama memakai Pertamax, sepeda motornya minim perawatan mesin. Palingan, ia hanya melakukan service berkala untuk motornya dan hanya melakukan tune-up atu ganti oli secara rutin tanpa tambahan perawatan mesin yang berlebih.
“Pertamax itu mampu menjaga ruang bakar tetap bersih dari pengendapan kerak-kerak akibat proses pembakaran dalam ruang bakar mesin. Pertamax itu dampaknya sangat baik kendaraan, apalagi mesin kendaraan bisa awet sehingga umur mesin lebih panjang. Jika menggunakan BBM yang tidak sesuai dengan yang direkomendasikan, mesin akan gampang rusak dan biya perawatan mesin sangat mahal,” katanya.
Tidak hanya mesin awet, Tri juga mengakui kalau menggunakan Pertamax, motornya akan makin bertenaga dibanding menggunakan Premium. Terlebih, motor-motor yang sudah menggunakan teknologi injeksi, memang selalu direkomendasikan BBM tanpa timbal agar tidak terjadi masalah pada mesin.
“Memang lebih bertenaga. Saya sudab buktikan. Kalau kita touring, motor kita terasa enteng ketika melalui jalan yang menanjak. Apalagi, kita semua kan sama-sama tahu, kalau Premium itu tidak ramah lingkungan. Yang ramah lingkungan cuma Pertalite atau Pertamax. Jika ingin yang lebih baik lagi, gunakan Pertamax Turbo,” ungkap Tri.
Tri menjelaskan, komunitas pecinta sepeda motor Honda di bawah naungan AHH, secara rutin melakukan touring. Dengan rutinitas seperti itu, setiap member tentunya sudah mempersiapkan motornya untuk selalu siap untuk diajak perjalanan jauh. Jika tidak siap, tentu sangat rawan terjadi masalah pada motor saat perjalanan dan akan membuat repot.
“Semua member sangat paham bagaimana menjaga mesin tetap prima. Dari main dealer, para member juga selalu diberikan pembekalan pengetahuan terkait BBM apa yang dianjurkan untuk digunakan pada sepeda motornya. Semakin tinggi nilai oktan, berarti akan semakin bagus untuk kendaraan. Jika menggunakan oktan rendah, akan menyebabkan knocking pada mesin,” ujarnya.
Tri menyarankan, bagi semua member dan pengendara motor yang menginginkan kendaraan lebih awet dan bertenaga lebih baik menggunakan Pertalite atau Pertamax.
“BBM yang ideal pada motor-motor keluaran terkini, Pertalite dan Pertamax. Sebab dampaknya cukup keliatan untuk kendaraan. Kalau tidak percaya, silahkan coba dan rasakan sendiri bedanya. Kalau sudah terasa manfaatnya, pasti tidak mau lagi pakai Premium,” ungkap Tri.