Beberapa petugas BNN Provinsi Sumbar menunduk dan berlari karena terkena lemparan batu dari penguin Lapas di Blok 7 A dan 7 B, Rabu (16/3) sore.
PADANG, METRO–Sejumlah narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A Muaro Padang mengamuk menolak dites urine oleh Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Sumbar, Rabu (16/3) sore. Keributan di dalam penjara bermula sewaktu para personel BNN Sumbar masuk ke area Blok 7 A dan Blok 7 B, untuk melakukan pemeriksaan dan tes urine terhadap salah satu pentolan di blok tersebut.
Akan tetapi, tiba-tiba sejumlah napi mengamuk dengan melemparkan benda-benda ke arah petugas BNN. Diduga napi menolak tes urine karena khawatir kalau positif narkoba atau menyimpan narkoba.
Insiden itu menyebabkan sejumlah petugas dari Lapas Klas II A Muaro Padang dan BNN Sumbar mengalami luka di bagian wajah dan kaki setelah dihajar beberapa warga binaan. Namun, kejadian tersebut tak berlangsung lama. Petugas Lapas dan BNN Sumbar berhasil meredam napi yang mengamuk.
Saat kejadian berlangsung, puluhan petugas polisi yang bersenjata lengkap standby di depan pintu Lapas sama sekali tidak bisa masuk selama pemeriksaan. Akibatnya, petugas polisi hanya bisa menyaksikan keributan tersebut lewat CCTV yang ada di pintu masuk Lapas.
Menurut seorang petugas yang menjadi korban yang juga Kasi Daponik Lapas Klas II A Muaro Padang Darwan mengatakan, tidak ada keributan yang begitu parah. Hanya saja, saat itu kondisinya memang tidak memungkinkan dan petugas harus mundur. Saat pemeriksaan dilakukan, warga binaan yang ada di dalam sel itu berontak dan melawan petugas BNN.
”Kami yang saat itu berada di sana langsung melerai dan memisahkannya. Kemudian, kami keluar dari sel tersebut lalu pergi menjauh karena sudah tidak kondusif lagi. Saya saja kena lemparan batu di kaki dan kacamata juga patah,” tuturnya.
Hal serupa juga disebut seorang saksi, Nur yang nyaris terkena lemparan. Menurutnya, saat petugas melakukan pemeriksaan, warga binaan itu kemudian melawan dan mencekik petugas pemeriksaan yang dilakukan oleh pegawai KemenkumHAM.
”Napi itu menolak diperiksa, kemudian ia marah-marah ke petugas dan mencekik pegawai KemenkumHAM itu,” katanya.
Keributan antara warga binaan dan petugas itu kemudian dilerai oleh salah seorang petugas dari BNNP Sumbar. Namun ternyata, petugas BNNP Sumbar yang bernama Rangga (35) tersebut malah dipukuli. ”Warga binaan itu kemudian memukuli wajah petugas BNNP, suasana Lapas pun langsung heboh,” ungkap Nur kemudian.
Tidak hanya itu, keributan yang terjadi di kamar 7A tersebut memancing emosi warga binaan yang ada di kamar tahanan lain. Menurut Nur, ratusan warga binaan itu kemudian meneriaki petugas BNNP dan KemenkumHAM dengan kata-kata kotor.
”Petugas razia kemudian keluar dari ruang tahanan itu, kemudian melempari kami dengan berbagai barang-barang seperti botol air minum bahkan batu,” paparnya.
Sementara itu, Kalapas Klas II A Muaro Padang, Destri Syam membantah ada keributan di dalam Lapas saat razia digelar. Dia mengatakan, suara ribut yang terdengar itu adalah cemoohan para warga binaan yang diakhiri dengan gelak tawa.
”Razia kita aman-aman saja, tidak ada keributan kok. Jangan dibesarkanlah, tadi saja terdengar sorakan mereka tertawa,” papar Destri.
Ditambahkannya, kondisi ramai seperti itu sudah setiap hari terjadi di Lapas Kelas II A Muaro Padang karena sudah over capacity. Namun saat ditanyai korban luka, Destri menyebut belum mendapatkan laporan secara detail. ”Kita akan koordinasi dulu dengan pihak yang ikut bekerjasama,” jelasnya.
Terpisah, Kepala BNNP Sumbar Muhammad Ali Azhar melalui Kabid Pemberantasan AKBP Alidison mengatakan, sejauh ini belum bisa dikatakan ada insiden. Pihaknya masih terus melakukan koordinasi dan berencana melanjutkan lagi razia tersebut usai Maghrib.
”Ada satu anggota yang luka, tapi sejauh ini belum bisa dipastikan apakah karena dihajar para warga binaan atau tidak,” ucapnya singkat.
Hingga berita ini diturunkan, petugas dari KemenkumHAM Sumbar, BNNP Sumbar, Lapas Kelas II A Muaro Padang, personel Polresta Padang dan Kodim masih berada di Lapas untuk menunggu koordinasi selanjutnya. (age)