SOLSEL, METRO – Jumlah pengungsi akibat banjir bandang yang melanda Pakan Rabaa Timur, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Solok Selatan terus bertambah. Data yang didapatkan dari posko utama bencana Kamis (28/11) malam, pengungsi meningkat menjadi 540 jiwa. Dari hari sebelumnya 330 jiwa.
Kondisi jumlah pengungsi yang semakin banyak, ditambah dengan adanya keberadaan 20-an orang balita, membuat kondisi semakin sesak dan perlu dicarikan solusi dengan menambah titik lokasi pengungsian.
“Pak Wali, tolong dibantu dicarikan tambahan rumah yang bisa kita gunakan untuk pengungsi kita, terutama untuk anak-anak dan ibu hamil nantinya,” pinta Bupati Solsel Muzni Zakaria, kepada Wali Nagari Pakan Rabaa Timur, Nasril, ketika mengunjungi para pengungsi di Balai Adat dan lokasi banjir.
Bupati juga memastikan ketersediaan dapur umum yang digunakan untuk kebutuhan makanan dan minuman para pengungsi serta kebutuhan lainnya. Salah satu kebutuhan yang diinstruksikan langsung dalam peninjauan tersebut terkait adanya penampungan air yang akan digunakan oleh pengungsi
Reno Susi Sandra, Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Solsel, yang juga bertugas sebagai relawan di dapur umum mengatakan bahwa dapur umum didirikan di Balai Adat. Di beberapa titik terjadi bencana, termasuk di Jorong Manggis, masyarakat minta dibagikan saja bahan makanan, dan mereka masak sendiri.
Reno juga menjelaskan bahwa untuk menu lauk di dapur umum bervariasi, baik ikan, telur, ayam, dan lainnya, ditambah dengan sayuran yang juga sudah disiapkan.
“Bahan kita Insya Allah cukup beberapa hari ke depan,” jelasnya
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Solsel Inroni Muharamsyah, mengatakan hingga hari tadi alat berat BPBD masih berjuang untuk membuka jalan ke Jorong Manggis yang masih ditutupi lumpur, batuan, dan material lain yang membuat daerah tersebut masih terisolasi.
“4 unit alat berat, 1 unit whaeel loader, serta mobil Damkar hingga beberapa hari kedepan terus kita operasikan untuk membersihkan beberapa titik longsoran yang menutup jalan,” tukasnya.
Relokasi
Sebanyak 68 Kepala Keluarga korban banjir bandang di Nagari Pakan Rabaa Timur Kabupaten Solok Selatan diusulkan untuk direlokasi. “Sebanyak 68 kepala keluarga ini rumahnya sudah rusak parah dan ada juga yang tidak terdampak tetapi untuk tinggal sudah tidak aman sehingga diusulkan untuk relokasi,” kata Wali Nagari Pakan Rabaa Timur Nasril.
Sebanyak 68 keluarga yang diusulkan untuk relokasi berada di tiga Jorong yaitu Sapan Salak, Manggih dan Sapan Sungai Nan Duo. Bagi rumah yang tidak rusak tetapi diusulkan untuk relokasi karena tanah di sekitar sudah retak serta batu besar sisa material longsor sudah berada di dekat rumah sehingga berbahaya bagi masyarakat.
Dia mengatakan, untuk lokasi relokasi pihaknya sudah mempersiapkan lahan dua hektare di Jorong Pasir Panjang.
“Kami sudah menyediakan lahan relokasi dua hektare yang sekarang dimanfaatkan untuk gelanggang olahraga Nagari,” ujarnya.
Dari data yang terkumpul, terdapat 68 Kepala Keluarga diusulkan untuk direlokasi dengan permintaan hunian sementara/tetap sebanyak 68 unit rumah. Pihaknya sudah membahas ini dengan Pemerintah Kabupaten dan hasil koordimasi relokasi akan diusulkan ke BNPB. “Tadi sudah kami bicarakan dengan Bupati dan untuk relokasi diusulkan dari BNPB,” ujarnya.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Setdakab Solok Selatan Firdaus Firman mengatakan, proses pembersihan akses jalan terus dikerjakan hingga saat ini oleh tim dilapangan menggunakan tiga unit alat yang terdiri dua eksavator dan satu loder.
“Sekarang Sapan Salah sudah bisa dilalui kendaraan baik roda dua maupun empat. Sedangkan untuk Jorong Manggih, alat berat masih bekerja untuk membuka akses yang masih bertahan di lokasi,” katanya. (afr)