DHARMASRAYA, METRO – Pupuk bersubsidi jenis urea dan Phonska langka di Dharmasraya sejak berapa bulan terakhir. Padahal saat ini sudah memasuki masa pemupukan bagi petani khususnya petani sawah.
Salah seorang petani di Kecamatan Koto Baru, Masniar (56) mengatakan, bahwa ia sudah mencari pupuk subsidi yang dijual oleh distributor (pengecer) di beberapa tempat. Namun tidak menemukan pupuk subsidi tersebut.
“Kini sudah musim memupuk. Tapi pupuk subsudi tidak ada ditemukan,” ujar Masniar, Kamis (28/11).
Ia menambahkan, jika tidak dipupuk maka pertumbuhan padinya akan terganggu, bahkan berubah menguning dan terancam gagal juga kalau tak dipupuk dalam waktu dekat.
“Untuk tahun ini, sangat terasa beratnya perjuangan menanam padi. Mulai dari kekeringan yang sempat melanda, kabut asap yang tebal membuat kami tak bisa beraktifitas di sawah. Hingga sekarang sudah musim hujan malah pupuk yang langka,” jelasnya dengan mata berlinang.
Ia berharap, segera ada solusi dari pemerintah maupun pihak terkait lainnya.
“Semoga kelangkaan ini, bisa segera diatasi oleh para pejabat Dharmasraya,” harapnya.
Izul (36) warga Kecamatan Tiumang menyebutkan bahwa ia juga kesulitan mencari pupuk subsidi jenis urea di pengecer.
“Saya butuh pupuk untuk pemupukan kebun sawit tetapi jenis urea sulit didapat. Kalau beli yang nonsubsidi tentu menyulitkan kami karena harga mahal,” kata dia.
Ia berharap kelangkaan pupuk urea segera mendapatkan solusi dari pemerintah setempat, karena banyak petani membutuhkannya. Menurut dia bila proses pemupukan terlambat maka tanaman sawit tidak mendapatkan hasil maksimal sehingga buahnya tidak banyak.
“Pemupukan sawit dengan urea sangat menentukan hasilnya nanti, karena bila terlambat maka pertumbuhannya tidak maksimal,” tukasnya.
Petani lainnya di Kecamatan Padang Laweh, Asmantoni (39) juga mengungkapkan hal yang sama. Dimana urea bersubsidi sulit didapatkan dipedagang eceran.
“Urea ini gunanya untuk campuran dengan pupuk lainnya, kalau saat pemupukan tidak dicampur tentu hasilnya tidak maksimal,” katanya.
Sementara itu, salah seorang pengecer di Kecamatan Tiumang, Imul mengakui tidak memiliki stok pupuk urea subsidi sejak berapa bulan terakhir.
“Tidak ada mas, kemana aja cari urea sekarang tidak akan dapat,” katanya. (g)