AIAPACAH, METRO – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Padang, Amasrul mengkritisi adanya kepala OPD yang gambarnya lebih besar dibandingkan wako dan wawako saat publikasi di media. Menurut Amasrul, publik figur sebenarnya ialah wako dan wawako.
“Kita ini hanya pekerja, publik figur itu wako dan wawako. Saya saja sebagai sekda, tak mau seperti itu,” ujar Amasrul saat pertemuan Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) di ruang Abu Bakar Ja’ar, Balaikota Padang di Aiapacah, Rabu (27/11).
Amasrul menambahkan, bahwa publik figur itu merupakan yang dipilih oleh masyarakat.”Yang berjanji ke masyarakat itu wako dan wawako, bukan kita. Kita hanya pekerja,” tegas Amasrul.
Pada kesempatan itu, Amasrul juga kecewa dan terlihat emosi dengan ketidakhadiran para OPD dalam pertemuan Bakohumas. Namun, Amasrul membantah kalau ia emosi, tetapi hanya mengingatkan terkait adanya beberapa OPD yang tidak hadir.
“Kita perlu serius, Humas bukan pekerjaan yang dikesampingkan, tapi Humaslah yang membawa keberhasilan pemerintah itu, apakah sudah bekerja atau tidak,” tukasnya.
Amasrul menegaskan, bahwa OPD-OPD sudah memiliki petugas informasi. Maka kehadirannya perlu dipertanyakan, mampu atau tidak. “Pekerjaan ini serius, bukan untuk main-main,” bebernya.
Dalam kesempatan itu, sekda langsung mengabsen setiap OPD Pemko Padang dalam pertemuan Bakohumas tersebut. Di antara OPD yang tidak hadir saat Amasrul melakukan pengecekkan diantaranya, BPBD, DPKAD, Sekwan, Dinas Pertanian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Kemudian, Dinas Perpustakaan dan Arsip, Kantor Camat Padang Utara, Kantor Camat Padang Barat, Kantor Camat Lubeg dan Kantor Camat Bungus Teluk Kabung.
Dalam pertemuan itu, Amasrul menyebutkan, bahwa ada OPD yang nol publikasi. Anggarannya ada, tapi publikasinya masih belum. “Ini perlu kita ingatkan sebab sudah akhir tahun,” terang Amasrul tanpa mau menyebutkan OPD-nya.
Amasrul meminta OPD untuk mengekspos apa yang telah diprogramkan oleh Pemko Padang. Sebab, mulai dari musrenbang, pihaknya sudah menyiapkan pekerjaan. Tentu harus diketahui masyarakat, apa saja pekerjaan dari wali kota tersebut.
“Di setiap OPD itu sudah diuraikan pekerjaan wako semua. OPD yang mengeksekusi pekerjaan tersebut karena diberikan kewenangan tentang itu. Tentu tahu masyarakat hendaknya apa yang dikerjakan pemko. Kalau tidak, tentu masyarakat mempertanyakan kinerja pemko. Kita ingin transparan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kabag Humas Edi Dharma Syafri mengatakan, kegiatan ini diikuti seluruh OPD Pemko. Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan kepada peserta tentang pentingnya mengoptimalkan publikasi positif mengenai program/kegiatan/kebijakan pemerintah dalam upaya menjaga citra positif instansi pemerintah.
“Publikasi ini sebagai modal untuk mendapatkan kepercayaan dan partisipasi publik dalam setiap kebijakan dan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah,” tukasnya.
Edi menyebutkan, kegiatan ini menargetkan setiap OPD dapat mengoptimalkan upaya publikasi terhadap program/kegiatan/kebijakan. Sehingga publikasi yang dihasilkan lebih beragam, serta meningkat secara kualitas dan kuantitas.
Pemateri dalam kegiatan ini terang Edi,yaitu dari Tim Indonesia Indicator, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI ) Sumbar dan sertanya dirinya sendiri sebagai Kabag Humas. (uki)