SOLOK, METRO – Pendistribusian logistik Pemilihan Wali Nagari (Pilwana) untuk daerah terisolir di daerah Kabupaten Solok, dilakukan secara manual oleh petugas. Sulitnya medan memaksa petugas harus memanggul logistik Pilwana agar sampai ke tempat tujuan di daerah terisolir tersebut.
Seperti pendistribusian logistik Pilwana ke Nagari Garabak Data, Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Solok, petugas terpaksa harus berjalan kaki. Jalan yang masih berupa tanah tidak dapat dilewati kendaraan meski dengan kendaraan roda dua.
Ketua P2WN Kabupaten Solok, Edisar, mengatakan, logistik Pilwana disalurkan dari sekretariat P2WN di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari (DPMN) melalui kantor Camat. Namun untuk pendistribusian logistik Pilwana untuk nagari Garabak Data petugas sedikit mengalami kesulitan.
Kondisi jalan yang licin membuat pendistribusian logistik Pilwana lanjutnya terpaksa dilakukan oleh petugas secara manual alias berjalan kaki dengan memanggul logistik Pilwana yang akan didistribusikan.
“ Saya mendapat laporan dari petugas, pendistribusian logistik Pilwana untuk nagari Garabak Data terpaksa dilakukan petugas dengan berjalan kiki karena jalan tidak dapat dilewati dengan kendaraan,” ujar Edisar..
Dijelaskannya, logistik pemilu akan didistribusikan untuk 519 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang telah ditetapkan sebelumnya oleh P2WN. Dalam penyalurannya, pihak P2WN memanfaatkan 7 truk untuk mengangkut logistik, ditambah bantuan truk atau mobil operasional dari Satpol PP Kabupaten Solok.
Seperti diketahui, Sebanyak 54 Nagari di Kabupaten Solok bakal melaksanakan Pemilihan Wali Nagari (Pilwana) tahun 2019. Proses pemilihan dilangsungkan serentak hari ini Kamis, 28 November 2019.
“Kita gunakan truk untuk distribusi logistik, mudah-mudahan tidak ada kendala dalam distribusi logistik dan juga pelaksanaan Pilwana nantinya,” harap Edisar. (vko)
