ilustrasi
PADANG, METRO–Prosesi wisuda 3.340 lulusan yang digelar Universitas Negeri Padang di kampus Jalan Hamka, Sabtu (12/3) diiringi umpatan para pengendara. Banyaknya undangan serta keluarga lulusan membuat macet Jalan Hamka. Ada enam jam macet terjadi. Sejumlah penumpang pesawat yang sedianya berangkat ke Jakarta tak jadi terbang karena ditinggal pesawat. Kondisi ini selalu terjadi setiap UNP melakukan wisuda, namun tak pernah dievaluasi.
Kemacetan mengular dari Jalan Khatib Sulaiman dan Ulakkarang, arah ke UNP (Jalan Hamka) sejak pukul 15.00 WIB. “UNP wisuda. Jalan macet total. Mau belok tak bisa. Saya buru-buru, pesawat pukul 16.00 WIB. Bapak harus ke Jakarta,” ungkap Naldi, pengendara Honda Civic yang buru-buru mengantarkan orangtuanya ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Sang orangtua, ada pertemuan dengan rekan bisnisnya di Jakarta, malam Sabtu.
Mobil Naldi persis di belakang kendaraan penulis. Kami sama-sama terjebak macet. Bahkan, lepas pulul 16.00 WIB, Naldi masih berada di Simpang Presiden. “Pesawat sudah terbang. Papa tak jadi ke Jakarta. Ini gara-gara wisuda. Macet jalan. Kondisi ini sudah rutin terjadi. Kalau UNP Wisudah, pasti macet. Entah kenapa tak ada perbaikan. Mestinya, panitianya melakukan evaluasi, sekaligus bertanggungjawab soal kondisi serupa ini,” kata Naldi.
Tidak hanya Jalan Hamka, macet juga meluber hingga ke Jalan Tunggul Hitam, Simpang Tinju, Alai, dan Siteba. Hal itu dikarenakan, Jalan Hamka merupakan jalan protokol, dan simpul beberapa jalur. Kalau tersendat di sana, semuanya ikut tersendat. Seyogyanya, sebagai jalan protokol, Jalan Hamka bebas macet. “Bacaruik pungkang kita dibuatnya.
Gara-gara wisuda, orang lain teraniaya. Ini penyelenggaranya bagaimana? Jangan memikirkan alek sendiri, pikirkan juga orang yang akan melintasi jalan,” papar Etri(27), pengendara Hondra Brio, sekaligus pedagang online yang mau mengantarkan pesanan pelanggannya.
Kemarahan juga datang dari sopir angkot dan pengemudi Trans Padang. Wisuda UNP membuat mereka tak bisa menarik penumpang. “Ada kawan-kawan yang berhenti narik karena jalan sudah macet. Tidak bekerja kita dibuatnya,” kata seorang sopir angkot Pasar Raya – Lubuakbuayo yang terpaksa lewat ke Jalan Khatib Sulaiman untuk menghindari macet.
Kemacetan yang disebabkan melubernya undangan dan ramainya keluarga wisudawan sudah menjadi “agenda” tahunan. Para pengendara sebenarnya tak manyalahkan para orangtua yang ramai-ramai datang melihat anaknya wisuda. Sebab, hal itu lazim dan suatu kebanggaan. Namun, yang disayangkan soal manajemen acara yang amburadul. “Evaluasi mestinya dilakukan. Jangan seperti ini, setiap tahun terjadi,” kata beberapa pengendara yang memilih belok ke Lapai dari Simpang Presiden, namun tetap kena macet.
Rektor Universitas Negeri Padang (UNP), Prof Dr Phil. Yanuar Kiram tidak membantah jika setiap perhelatan wisuda selalu terjadi kemacetan di Jalan Hamka. Namun, pada wisuda ke-105 kemarin, dia menekankan kalau para pengendara dianjurkan melintas di jalan alternatif dan juga meminta para orangtua agar datang pada saat penyerahan ijazah saja.
“Kita sudah beritahukan kepada wisudawan dan wisudawati agar mengingatkan orangtua mereka untuk hadir saat penyerahan ijazah. Sebab, setiap tahun memang selalu macet,” tutur Yanuar Kiram.
Sabtu (12/3), memang terpantau arus lalulintas yang macet sejak pukul 09.00 WIB. Ribuan kendaraan tampak beringsut sejak dari Jalan S Parman kearah Tabing, dan sebaliknya. Kemacetan semakin parah dengan beberapa kendaraan yang sengaja parkir di pinggir jalan.
“Makanya, saat pihak kampus memberikan undangan untuk orangtua para wisudawan dan wisudawati, para dosen pun ikut memberitahu agar mereka datang saat penyerahan ijazah di fakultas masing-masing,” ucap Yanuar Kiram.
Setidaknya dalam acara wisuda 105 tersebut sekitar 3.340 mahasiswa akan melaksanakan alek wisuda periode 105 di kampus UNP. Makanya, kepada masyarakat diharapkan agar menggunakan jalan alternatif karena akan terjadi macet di Jalan Hamka. “Kita beritahukan kepada masyarakat agar memilih jalur alternatif supaya tidak terlibat macet,” ucapnya. (ben/age)