PADANG, METRO – Rumah milik pedagang mi di jalan Gadung Kelurahan Lubuk Begalung (Lubeg) Nan XX Kecamatan Lubeg Padang, ludes dilahap si jago merah, Senin (25/11) sekitar jam 15.15 WIB. Namun ketika terbakar, warga sempat dibuat panik dan berhamburan menjauh dari lokasi lantaran gas elpiji di dalam rumah yang terbakar meledak berulang kali.
Kobaran api yang cepat membesar, membuat barang-barang yang ada di dalam rumah tak bisa diselamatkan oleh petugas Damkar yang sudah mengerahkan enam unit mobil pemadam ke lokasi. Untungnya, api bisa dilokalisir sehingga api tidak menjalar ke bangunan lain. Akibat kebakaran itu, pemilik rumah Ria (38) menderita kerugian hingga ratusan juta.
Kabid Damkar Kota Padang, Basril mengatakan, pihaknya yang mendapatkan laporan adanya kebakaran, langsung mengerahkan mobil ke lokasi untuk memadamkan api. Untuk objek yang terbakar merupakan satu unit rumah yang saat terjadi kebakaran pemilik tidak berada di dalam rumah.
“Jumlah mobil pemadam kebakaran kita turunkan sebanyak 6 unit dan 70 personel. Kita kirim mobil sebanyak itu karena di lokasi sangat padat permukiman penduduk, sehingga butuh kekuatan ekstra mencegah api menyebar rumah warga lainnya,” ungkap Basril.
Basril menyebutkan, untuk kendala yang dihadapi petugas pemadam kebakaran selama proses pemadaman yakni banyaknya masyarakat yang berkerumun di sekitar lokasi kebakaran sehingga menghambat akses ke lokasi kebakaran.
“Disamping itu adanya beberapa tabung gas elpiji yang berada di dalam rumah membuat petugas harus hati-hati dalam proses pemadaman. Kerugian ditaksir ratusan juta,” tuturnya.
Sementara Kanit Reskrim Polsek Lubeg, Iptu Eri Mahyedi mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan proses penyelidikan terhadap peristiwa kebakaran tersebut. Saat terjadi kebakaran, pemilik rumah tidak ada di lokasi sehingga rumah dalam keadaan kosong.
“Informasi dari warga sekitar sempat terdengar ledakan yang cukup keras di bagian dapur rumah. Diduga ledakan tersebut berasal dari tabung gas elpiji. Untuk penyebab pasti belum bisa kami sebutkan karena masih dalam proses penyelidikan,” ujarnya. (r)
