SOLOK, METRO – Tiga warga Jorong Batang Hari, Nagari Alahan Panjang, Kabupaten Solok yang dilaporkan hilang ketika berburu babi di rimbo Tambang Lunak di kawasan Bukit Buaian, akhirnya ditemukan tim gabungan Search And Rescue (SAR), Senin (25/11) siang.
Dari informasi yang diperoleh, ketiga korban yang sempat hilang itu ditemukan di sekitar kawasan hutan di Nagari Aie Dingin sekitar pukul 11.00 WIB. Korban ditemukan lebih kurang 5 Km dari Posko ke arah Selatan hutan kawasan Nagari Air Dingin. Satu dari ketiga korban kondisinya sudah lemas karena kelelahan.
Wali Nagari Alahan Panjang, Zulkarnaini mengatakan ketiga korban yang hilang selama tiga hari itu Sapardi (25), Jon (39) Joni (18) ditemukan tim SAR gabungan di kawasan hutan Aie Dingin dalam kondisi lemas.
“Korban langsung dievakuasi dari dalam hutan menuju jalan setapak dengan jarak satu Kilometer. Korban dievakuasi dengan menggunakan Ambulans ke Puskesmas Lembah Gumanti dengan jarak 10 Kilometer,” terangnya.
Menanti korban yang tak kunjung pulang, warga setempat menghubungi petugas dan melaporkan adanya warga hilang di hutan. Pencarian pun dilakukan dengan menyisir kawasan hutan dimana korban dikabarkan hilang.
“Namun pencarian terhadap korban belum membuahkan hasil. Pencarian terhadap korban kembali dilakukan hingga petugas menemukan korban di kawasan hutan di daerah Aie Dingin pada Senin siang, sekitar pukul 11.00 Wib. Ketiga korban ditemukan tengah berjalan lemas,” ungkap Zulkarnaini.
10 Warga Tersasar
Dibalik pencarian tiga pemburu babi yang berhasil ditemukan itu, 10 warga yang ikut melakukan pencarian sejak Sabtu (23/11) tersasar di Kampung Ngalau Gadang, Kenagarian Limau Gadang, Kecamatan Bayang Utara, Kabupaten Pesisir Selatan. , Minggu (24/11) sekitar pukul 13.30 WIB.
Sepuluh warga tersebut adalah Jumaldi (28), Suwandre (32), Edrizal (26), Imam (38), Wirnalis (32), Edo Eka Putra (20), Iyon (28), Safrianto (23), M. Zalman (24) dan Anto (40).
Anto, orang tua Joni Eka Putra (pemburu babi yang hilang) mengatakan, ia bersama rombongannya berangkat sekitar pukul 20.30 WIB ke hutan Wayan yang direncanakan untuk mencari sampai puncak bukit dengan hanya membawa bekal nasi bungkus dan air minum.
Namun, selama pencarian satu malam, belum membuahkan hasil hingga sampai ke Nagari Ngalau Gadang dan bertemu dengan masyarakat setempat.
“Di samping itu, bekal yang dibawa pun telah habis, membuat rombongan tersebut lapar dan capek. Kami tidak kuat lagi untuk mendaki karena medan yang kami tempuh terlalu curam. Apalagi bekal yang kami bawa sudah habis,” kata Anto.
Setelah bertemu dengan masyarakat di daerah itu, rombongan langsung dibawa ke Mapolsek Bayang, sambil menunggu keluarga dari Solok yang bakal menjemputnya.
“Kami mengucapkan terima kasih banyak pada Polsek beserta anggota, dengan memberikan pelayanan yang sangat baik dan juga masyarakat di sini,” ungkap bapak empat orang anak itu.
Ketika dikonfirmasi, Kapolsek Bayang Iptu Advianus membenarkan ada 10 orang warga Batang Hari, Kenagarian Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, tersasar hingga ke Kampung Ngalau Gadang, Kenagarian Limau Gadang, Kecamatan Bayang Utara.
“Mereka ke 10 orang tersebut diketemukan salah seorang warganya, yang sedang pulang dari ladang,” tegas Kapolsek Bayang.
Setelah bertemu dengan masyarakat di daerah itu, rombongan tersebut langsung dibawa ke Mapolsek Bayang. Mereka dalam kondisi lemas, karena bekal mereka bawah sudah habis. “Rombongan itu telah dijemput oleh keluarganya kembali ke Solok,” tutup Kapolsek
Seperti diberitakan sebelumnya, tiga warga nagari Alahan Panjang dilaporkan hilang dalam hutan ketika hendak berburu, Sabtu (23/11) lalu. Kabar orang hilang itu sempat membuat warga setempat heboh.
Ketika itu ke tiga korban diketahui pergi berburu babi di pagi hari. Namun hingga malam harinya, korban tak kunjung pulang ke rumah. Siangnya, korban sempat menghubungi warga melalui ponselnya dan mengabarkan bahwa mereka tersesat di dalam hutan. (vko/rio)