PADANGPARIAMAN, METRO–Dirjen Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kemenkes RI, Imran Agus Nurali mewakili Menteri Kesehatan, mencanangkan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tingkat Provinsi Sumbar, Selasa (8/3) di kantor Bupati Padangpariaman. Untuk Sumbar, PIN polio akan menyasar sekitar 444.765 balita.
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Hj Rosnini Savitri mengatakan, di Sumbar tersebar 7.517 pos PIN. PIN yang digelar sejak 8 Maret hinga 15 Maret ini, melibatkan sekitar 6.900 tenaga kesehatan dan didukung 3000 kader se-Sumbar.
“Pokja polio Sumbar telah terbentuk dan langsung bekerja. Kegiatan yang dilakukan pokja meliputi PIN Polio secara serentak,” jelas Rosnini. Diakuinya, sejak jauh hari telah melakukan berbagai persiapan termasuk menyebarkan informasi kegiatan ini.
Dijelaskan, imunisasi polio wajib diberikan kepada bayi umur 0 bulan-59 bulan. Pemberian imunisasi diberikan kepada masyarakat secara gratis oleh pemerintah untuk mencegah penyakit polio pada balita.
“PIN Polio dilakukan untuk menghilangkan kesenjangan kemerataan imunisasi polio di Indonesia, melalui kegiatan serentak, kita targetkan seluruh balita di Sumbar telah mendapatkan imunisasi polio,” ujarnya.
Dikatakan Rosnini MUI Pusat telah menyatakan dukungan untuk kegiatan PIN Polio secara nasional. “Imunisasi wajib diberikan pada anak dan merupakan hak anak. Tidak boleh ada orang tua yang melarang sang anak mendapat vaksin. Bahkan, orang lain pun tidak boleh menghalang-halangi anak diimunisasi,” kata ia menutup pembicaraan.
“Kepada ibu-ibu yang punya balita untuk dibawah ke pos PIN di daerah masing-masing, ini salah satu upaya kita menyehatkan genereasi yang akan datang,” katanya lagi.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menegaskan, anggapan bahwa imunisasi polio adalah haram ataupun program Yahudi, salah. Kehalalan pemberian imunisasi polio ditengah masyarakat adalah salah, hal tersebut telah dipastikan, karena dukungan MUI atas PIN polio ini.