Anggota Polsek Payakumbuh, Limapuluh Kota tengah mengangkat etalase emas milik korban dugaan perampokan untuk diselidiki, Jumat (4/3). Pelaku perampokan menggunakan senjata api untuk melancarkan aksinya.
AYAKUMBUH, METRO–Suasana Pasar Tradisional Taeh, Nagari Taeh Baruah, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota, Jumat (4/3) sekitar pukul 12.40, tak terlalu ramai. Hanya didominasi kaum ibu. Pedagang pria tengah menunaikan ibadah shalat Jumat. Tiba-tiba, kegaduhan terdengar. Dor…dor…dor, suara tembakan membuat kaum ibu yang masih berjualan panik dan ketakutan. Teriakan minta tolong menjadi tak berarti.
Pedagang takut, karena perampok memakai senjata api menembakkan pistol. Nyali mereka main ciut, saat melihat salah satu perampok menodongkan senjata itu ke arah Riga Yati (42)—pedagang emas keliling. Korban Riga tak berdaya. Perampok memecahkan etalase tempat korban menyimpan perhiasan emas.
”Serahkan semua emasnya,” ungkap pelaku kepada korban. Takut ditembak, korban menyerahkan semua perhiasan emas, cincin, kalung dan liontin.
”Kami tidak bisa melawan, para pelaku memakai pistol. Pelaku juga sudah mengeluarkan tembakan dan mengancam kami di sini,” ungkap Riga Yati, saat memberikan keterangan kepada penyidik kepolisian. Riga mengaku perampok berhasil menyikat 125 gram emas dan uang sekitar Rp20 juta.
Pengakuan Riga, setelah perampok mengambil semua perhiasan, para pelaku berjumlah dua orang langsung kabur dengan kendaraan Honda Beat warna putih ke arah Kota Payakumbuh. Melihat pelaku kabur, pedagang dan warga mencoba mengejar. Dua perampok masih sempat meletuskan tembakan ke udara, hingga warga kembali tidak berdaya, suasana seakan bak di medan pertempuran.
Keterangan dari sejumlah pedagang Pasar Taeh, sebelum beraksi kedua pelaku yang tidak menggunakan penutup wajah tersebut sempat berbelanja kebeberapa pedagang. Pelaku sengaja berputar-putar di dekat korban Riga menggelar dagangan emas kelilingannya. Pelaku sengaja berpura-pura berbelanja untuk memantau situasi sebelum menjalankan aksi. Setelah aman, pelaku dengan cepat beraksi.
”Ciri-ciri terduga pelaku, yang tinggi kurus satu memakai topi satunya lagi berpostur agak rendah dan warna kulitnya agak gelap. Ia sempat membeli kaset kepada saya,” sebut Fadil, pedagang kaset yang sempat mengetahui wajah kedua pelaku sebelum menjalankan aksinya tersebut.
Sementara, menurut saksi mata lain, Oga (40) pedagang kue yang berjualan di samping etalase emas milik korban Riga, mengatakan perampokan berlangsung sangat cepat. Kedua pelaku beraksi dalam hitungan menit.
”Saat berada di depan etalase emas, salah satu pelaku langsung memecahkan dan mengambil emas serta uang yang berada di dalam etalase. Sementara, satu pelaku lainnya melepaskan dua kali tembakan ke atas dan mengenai atap pasar. Karena takut, para pedagang berhamburan menyelamatkan diri,” terang Oga.
Usai kejadian, kedua pelaku melarikan diri menggunakan kendaraan roda dua ke arah Payakumbuh. Agar tidak dikejar warga, pelaku kembali melepaskan tembakan keudara saat berada di depan kantor wali nagari setempat.
Kapolres Payakumbuh AKBP Yuliani didampingi Kapolsek Payakumbuh, AKP Asniwati, menyebut aksi perampok sangat berani dan diduga sudah direncanakan secara matang. Pelaku beraksi saat suasana pasar tak ramai.
”Anggota sudah disebar. Kami sempat dapat informasi dari warga bahwa ada yang melihat pria berboncengan dengan kendaraan roda dua jenis Beat ke arah perbukitan Taeh Bukit, kini anggota tengah melakukan perburuan,” terang Kapolres.
Dari lokasi kejadian, Tim Identifikasi Polres Payakumbuh melakukan olah TKP, dan mengamankan sejumlah barang bukti. Di antarannya, satu palu yang dipergunakan pelaku untuk memecah etalese emas.
Akhir Tahun, Pegawai PNPM Ditembak
Aksi perampokan dengan menggunakan senjata api sebenarnya sudah berkali-kali terjadi di wilayah hukum Polres Payakumbuh. Pada 4 September 2015 lalu, pegawai PNPM Kelurahan Kubu Gadang usai mengambil uang di salah satu bank di Jalan Sudirmann Payakumbuh ditembak kawanan rampok dan membawa kabur Rp29 juta.
Diduga ketika itu pelaku empat orang dengan mengendarai dua kendaraan bermotor, hingga kini juga belum diketahui siapa pelaku. Namun, aksi perampokan pedagang emas keliling di Pasar Tradisional Taeh Jumat (4/3) siang bolong, mengingatkan aksi perampokan yang sama terhadap pegawai PNPM.
Korban ketika itu bernama Iswirwan (33), warga Kelurahan Kubu Gadang, bersama temannya Dedrizul (33), berboncengan setelah mengambil uang puluhan juta. Kejadian berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB. Saat jalan sepi, 4 kawanan rampok langsung menarik tas berisi uang milik. Korban melawan hingga akahirnya perampok menembak paha korban. (us)