SOLOK, METRO – Kesbangpol Sumbar gelar dialog politik dengan masyarakat Kota Solok di SMPN 5 Kota Solok, Rabu kemarin. Dialog poltik tersebut menghadirkan tiga narasumber yang terdiri dari Kabadan Kesbangpol Sumbar Nazwir, Wakil Ketua Komisi I DPRD Sumbar Evi Yandri Rajo Budiman dan mantan Dekan FISIP Unand 2012-2016, Prof. Dr Nursyirwan Effendi.
Jumlah peserta yang terdiri dari unsur perempuan bersama pimpinan organisasi kemasyarakatan dan tokoh masyarakat, dengan jumlah peserta sebanyak 70 orang. Dalam pelaksanaan kegiatan ini semua di fasilitasi Kesbangpol Sumbar. Wakil Walikota Solok Reiner ST MM menyebutkan, tujuan dari kegiatan ini agar kehidupan demokrasi di Kota Solok berjalan aman dan tertib. “Maka berterimakasihlah kepada Pemprov Sumbar yang telah melaksanakan kegiatan ini di di Kota Solok,” ucap Reinier.
Reiner menyampaikan, mengucapkan terima kasih Kepada Kesbagpol Sumbar telah mengadakan kegiatan ini di Kota Solok yang telah berinisiatif untuk menyelenggarakan dialog politik. Sehingga perempuan Kota Solok dapat menimba ilmu pada bidang politik dan kepada peserta yang telah menyadari bahwa politik tidak lagi di monopoli oleh kaum laki-laki.
“Melalui dialog politik ini dapat mendukung dan membantu upaya Pemko Solok dalam menciptakan iklim demokrasi yang harmonis demi terwujudnya visi dan misi Kota Solok yang sejahtera dan religius,” kata Reiner.
Pemko Solok sangat menyambut baik dilaksanakan dialog politik bersama pimpinan organisasi kemasyarakatan dan tokoh masyarakat perempuan Kota Solok itu. Wakil Walikota Solok berharap melalui dialog politik dapat melahirkan berbagai komitmen untuk menciptakan daerah Pemerintah Kota Solok pada tatanan kehidupan yang ideal dan dinamis.
“Semoga kegiatan ini dapat mengantarkan daerah kita kepada tatanan kehidupan yang ideal dan dinamis, serta meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mengenai demokrasi terutama bagi pimpinan organisasi kemasyarakatan dan tokoh masyarakat perempuan di Kota Solok,” ungkap Reiner.
Wakil Ketua Komisi I DPRD Sumbar Evi Yandri Rajo Budiman mengatakan, bila dicermati kondisi sekarang, perkembangan demokrasi di Indonesia sangat dinamis. Hal ini disebabkan denmgan adanya keterbukaan arus informasi dan komunikasi yang seiring dengan kemajuan teknologi. Maka sangat penting pendidikan di era digital ini.
Evi mengajak untuk menyikapi arus perkembangan tersebut dengan meningkatkan peran, fungsi dan tanggung jawab semua elemen masyarakat dalam kehidupan demokrasi dengan cara menjaga dan memelihara kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
“Dalam upaya mencapainya, diperlukan komitmen bersama dalam membangun karakter bangsa dan ideologi, agar terbentuk konsensus/komitmen bersama terhadap nilai-nilai kebangsaan yang lahir dan tumbuh dalam kehidupan,” ujar Evi.
Selain itu, Evi menjelaskan, cara membangun karakter bangsa antara lain meningkatkan kesadaran berbangsa, keluhuran budi pekerti. Kemudian keikhlasan berkorban untuk kepentingan bersama.
Evi berpesan kepada seluruh elemen masyarakat untuk membentengi diri dari kehancuran akibat pesatnya perkembangan teknologi dan upaya memecah belah bangsa. Kepada kaum perempuan, harus menjadi pemilih yang rasional dan cerdas, karena pemilih ini adalah bagian yang tidak kalah penting.
Mantan Dekan FISIP Unand 2012-2016 Prof Dr Nursyirwan Effendi mengatakan, pendidikan politik bagi masyarakat di era reformasi dan digital saat ini menjadi salah satu bagian penting. Hal itu bertujuan agar masyarakat paham tentang hak, kewajiban serta tanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sebab masih banyak masyarakat yang apatis terhadap proses politik.
“Politik bukan hanya sekedar isu dan wacana dalam Pileg atau Pilkada semata, namun mencakup negara dan tujuan negara serta kelembagaan negara yang akan menjalankan pencapaian tujuan bernegara, soal budaya politik, demokrasi Pancasila dan peran penting perempuan dalam berpolitik,” sebut Nusyirwan. (vko)


















