SAWAHLUNTO, METRO – Mengantisipasi terjadinya potensi perpecahan, Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik dan Penanggulangan Bencana Daerah (Kesbangpol dan PBD) Kota Sawahlunto, Adiyusman mengimbau agar kepala desa dan kelurahan waspada terhadap pendatang. Walaupun, pendatang baru tersebut walaupun mereka memberikan pengajian agama.
Hal ini menurutnya sebagai upaya mencegah sejak dini munculnya keresahan di kalangan masyarakat meskipun yang datang itu memberikan pengajian.
“Jangan biarkan begitu saja pendatang luar masuk seenaknya ke wilayah tertorial kades/lurah tanpa meminta izin, untuk antisipasi,” kata Adiyusman di hadapan 37 orang kades/lurah pada acara sosialisasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Sawahlunto di Hotel Ombilin Kota Sawahlunto.
“Jangan sampai orang luar datang memberikan ceramah lalu setelah itu warga kita berbenturan, akhirnya kita juga menyelesaikan,” kata Adiyusman.
Selanjutnya sambung Mantan Camat Silungkang itu, segala sesuatu sudah ada diatur pemerintah dan tidak boleh melakukan perbuatan seenaknya hingga dapat memicu keresahan termasuk pendirian rumah ibadah yang dulu sempat meresahkan warga
. “Tanya tujuan kedatangan mereka ke kampung kita, jangan dibiarkan begitu saja,” pinta Adiyusman.
Sementara itu, Ketua FKUB Kota Sawahlunto, Adi Muaris menghimbau desa/lurah supaya melaporkan secepat mungkin jika ada beredar faham atau aliran meresahkan. Menurutnya kades/lurah, ketua RW/RT beserta kepala dusun lebih banyak bersentuhan langsung dengan warganya dan mengetahui kondisi ril di lapangan.
Saat ini Kota Sawahlunto yang multi etnik masih berada dalam keadaan kondusif, aman hingga kini dan tidak ada gejolak di tengah-tengah umat seperti dialami daerah lain.
“Peran bapak/ibu sangat kami harapkan menjaga Tri Kerukunan, yakni inter umat beragama, antar umat beragama serta umat beragama dengan pemerintah,” ujar Adiyusman. (zek)