PAYAKUMBUH, METRO – Pascatumbangnya pohon beringin raksasa yang menutup akses penghubung Payakumbuh-Lintau di Simpang SMAN 2 akibat diterjang angin puting beliung, petugas gabungan bekerja selama 24 jam untuk membersihlan material pohon. Hingga Senin (11/11) sekitar pukul 16.00 WIB, akses jalan sudah mulai bisa dilalui satu jalur dengan sistem buka tutup.
Besarnya diameter batang pohon Beringin dan banyaknya cabang pohon yang dipotong dengan menggunakan mesin pemotong (chainsaw) membuat pembersihan material membutuhkan waktu lebih satu hari. BPBD Kota Payakumbuh, Dinas PUPR, Satpol PP, Damkar, PLN dibantu pihak kepolisian dan TNI masih terus berjibaku membersihkan tumpukan material pohon beringin yang sudah berusia ratusan tahun tersebut.
Bahkan, tidak hanya menggunakan mesin pemotong kayu, Pemko payakumbuh juga menerjunkan dua alat berat untuk mempercepat proses pembersihan dan sejumlah mobil kebersihan yang mengangkut dahan-dahan pohon tersebut. Saat pembersihan, kendaraan yang melintas di jalan lintas Payakumbuh – Lintau dan sebaliknya masih dialihkan menuju arah Padang Tangah Payobadar.
Salah seorang pedagang di sekitaran Simpang Bukit Sitabur, Doni (22) mengatakan, proses pembersihan pohon tersebut sudah mulai dilakukan semenjak Minggu (10/11) sore pasca bencana angin puting Beliung menerjang.
“Pembersihan dilakukan non stop sampai tengah malam, dan istirahat sebentar lalu dilanjutkan lagi pagi. Sampai sore masih terus dikerjakan. Informasinya proses pembersihan harus segera dilakukan karena akses jalan ini sangat dibutuhkan warga,” sebut Doni.
Kabid Rehabilitasi Rekontruksi BPBD Payakumbuh, An Denitral mengakui, bahwa pembersihan pohon beringin itu cukup vital karena mengganggu akses jalan. Semua peralatan dikerahkan ke lokasi dan memang pohon yang tumbang ukurannya sangat besar sehingga tidak bisa menyingkirkannya dalam hitungan jam.
“Listrik di sekitar kawasan tersebut masih padam karena pohon beringin itu juga menimpa kabel listrik yang berada tidak jauh dari lokasi tersebut. Sampai sekarang sudah lebih 20 jam, itu masih dalam tahap evakuasi,” pungkasnya. (us)
