SAMUDERA, METRO – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo meninjau langsung tugu Monumen Merpati Perdamaian di Pantai Muaro Lasak yang rusak akibat abrasi, Kamis (7/11). Mantan Danjen Kopasus itu mengatakan, perlu penanganan secara permanen untuk menyelamatkan Pantai Padang dari bencana abrasi.
Untuk mengatasi abrasi di Monumen Merpati Perdamaian akan dibangun infrastruktur permanen.
“Infrastruktur dinding pembatas dan penahan ombak itu akan dirancang oleh ahli Pekerjaan Umum (PU) yang ada. Ancaman abrasi ini adalah permanen karena ombak besar di Pantai Barat Sumatera. Jadi, solusinya juga harus permanen,” kata Doni Monardo disela-sela meninjau abrasi di Monumen Merpati Perdamaian.
Selain itu, Doni menyebutkan tidak hanya infrastruktur permanen juga dibutuhkan infrastruktur alam yang saling berkombinasi berupa pohon penahan ombak. Salah satunya jenis pohon yang paling bagus untuk menahan abrasi, yakni cemara udang. Ini sudah terbukti menahan abrasi seperti di daerah pesisir Jawa.
“Harus ada kombinasi untuk mengatasi abrasi ini. Butuh infrastruktur buatan dan alam berupa pohon penahan ombak. Tidak cukup dengan itu saja harus ada peran masyarakat yang peduli akan lingkungan Pantai Padang,” ujar Doni.
Dikatakan Doni, jangan sampai Pantai Padang ini hilang, punah dan tidak ada lagi. “Ini tempat mainan kami-kami dulu empat puluh tahun yang lalu di sini. Dulu, kami main bola. Jadi Keterlibatan semua pihak untuk menjaga ekosistem pantai Padang baik menjaga kebersihan dan pohon yang telah dan akan ditanam disepanjang pantai Padang,” ulasnya.
Untuk diketahui, Monumen Merpati Perdamaian diresmikan Presiden Joko Widodo pada April 2016 lalu. Peresmian ini bersamaan dengan acara internasional Multilateral Naval Exercise Komodo 2016.
Monumen ini melambangkan perdamaian tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi di seluruh negara. Hal ini juga ditunjukkan dengan adanya replika burung merpati berwarna putih.
Penanaman Pohon
Sementara Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menyebutkan, ada beberapa kabupaten di Sumbar terancam abrasi. Yakni, Pesisir Selatan, Pasaman, Agam, Pariaman dan Padang, “Sesuai instruksi yang dikatakan Kepala BNPB, harus ditunjang dengan penanaman pohon tidak bisa ditunjang dengan infrastruktur permanen,” ujar wagub.
Wagub meminta kepada masyarakat sekitar apabila nantinya akan dibangun pohon perlu kepedulian untuk menjaganya. “Sekarang, untuk relokasi warga masih belum saya lihat. Mari kita jaga pantai dan kebersihan. Nantinya akan ditanam pohon di sepanjang bibir pantai,” bebernya.
Siapkan Anggaran
Sementara itu, Wawako Padang Hendri Septa mengatakan, Pemko Padang sebelumnya telah mengantipasi dengan melakukan dengan cara meletakkan karung pasir penahan ombak.
“ Alhamdulillah dengan dukungan Kepala BNPB, nanti kita siapkan anggaranya bekerjasama Balai Sungai Wilayah untuk membuat infrastruktur permanen,” kata Hendri
Pantauan di lokasi, sepanjang sisi kanan dan kiri monumen yang diresmikan Presiden Jokowi tersebut, telah dipasang police line sebagai tanda tidak boleh dilewati. Tangga yang ada di belakang monumen sudah rusak parah akibat dikikis gelombang laut.
Di bagian belakang Monumen Merpati Perdamaian dipasang karung pasir pemecah ombak. Namun hal itu tidak mampu mengatasi abrasi yang terjadi dan hampir menghantam monumen Merpati Perdamaian yang juga sudah menjadi ikon wisata di Kota Padang tersebut. (cr1)