SOLOK, METRO – Wali Kota Solok, Zul Elfian, menegaskan pihak kecamatan dan kelurahan harus membangun komunikasi dan koordinasi dengan masyarakat. Jangan sampai muncul persoalan yang tidak diinginkan akibat tidak jalannya komunikasi.
”Berikan pemahaman kepada masyarakat soal kawasan-kawasan yang tidak boleh didirikan bangunan, kalau terlanjur dibangun dan ditertibkan, nanti masyarakat kita juga yang dirugikan,” papar Zul Elfian.
Dalam rapat koordinasi, baik Wali Kota Solok maupun Wakil Wali Kota Solok, Reinier juga mengingatkan, aparatur Camat dan Kelurahan merupakan garda terdepan pemerintah daerah dalam melayani masyarakat.
”Seperti apa kondisi masyarakat, apa keluhan masyarakat tentu aparatur kelurahan dan kecamatan yang lebih mengetahui karena langsung berurusan dengan masyarakat, tetap jalin komunikasi dan koordinasi,” tegas Reinier.
Aparatur Camat dan Kelurahan juga menjadi corong pemerintah daerah dalam menyampaikan berbagai informasi bagi masyarakat, baik soal pembangunan dan program lainnya.
Karena nasih banyak “pekerjaan rumah” yang mesti di kerjakan untuk mengentaskan angka kemiskinan, menekan penyakit masyarakat dan membangun bidang keagamaan di kota Solok, ini tugas kita bersama.
Terkiat maraknya bangunan liar, Zul Elfian dan Reinier menggelar rapat koordinasi (Rakor) dengan Camat dan Lurah se-Kota Solok.
Dalam Rakor, Walikota Solok menyorot sejumlah persoalan yang belakangan muncul di kota Solok, salah satunya soal semakin menjamurnya bangunan liar (Bangli) atau bangunan tanpa izin.
”Saya minta bangunan liar tolong diminimalisir di wilayah masing-masing, mari bersama-sama kita jadikan tata ruang kota Solok indah, small but beautiful,” tegas Zul Elfian.
Dikatakannya, semua pihak harus proaktif dalam mencegah menjamurnya Bangli di kota Solok. Dinas terkait dan pihak kecamatan serta kelurahan harus bisa memberikan pemahaman pada masyarakat. (vko)