PSSI sudah bertemu dengan Menpora Zainudian Amali untuk membahas gelaran Piala Dunia U-20 2021. Federasi memastikan telah mengantongi restu pemerintah.
Indonesia resmi menggelar Piala Dunia U-20 2021. Indonesia menjadi tuan rumah setelah FIFA mengumumkan dalam Council Meeting di Shanghai, China, 24 Oktober lalu. Indonesia menyingkirkan Peru dan Brasil sebagai pesaingnya.
Tak pakai lama, PSSI langsung menemui Menpora guna membahas persiapannya.
Bertempat di Kantor Kemenpora, Selasa (29/10), PSSI diwakili Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSSI Iwan Budianto dan Sekjen Ratu Tisha Destria, menemui Menpora Zainudin Amali selaku perwakilan pemerintah. Selama dua jam, kedua stakeholder olah raga tanah air itu fokus membahas gelaran Piala Dunia U-20 2021.
”(Pertemuan) Kami (bersama dengan Menpora) fokus Piala Dunia karena ini event besar yang Indonesia dapatkan. Ini merupakan hal yang kami anggap serius karena AFC berkomunikasi setiap hari dan menanyakan progres persiapan PSSI dan Pemerintah sampai mana. Jadi, kami bergegas untuk persiapan Piala Dunia ini,” ujar Tisha menjelaskan.
Iwan menambahkan, gelaran Piala Dunia U-20 2021 sendiri dipastikan telah direstui pemerintah. Ia menilai, garansi dari pemerintah ini nantinya akan memuluskan persiapan yang akan dilakukan.
”Kami juga menyampaikan kepada Menpora, selain berterimakasih atas dukungan Presiden yang luar biasa, juga salah satunya kami akan melakukan komitmen-komitmen dengan negara ASEAN,” ujar Iwan.
”Sebab awalnya di ASEAN, tidak hanya kami yang maju, tetapi ada negara lain yang mengajukan bidding. Kemudian mereka bersama negara Asia lain, seperti Qatar, Bahrain, Jepang, untuk sama-sama mendukung Indonesia memenangkan penunjukkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.”
”Saya kebetulan tahun 2009 menjadi salah satu anggota proses pengajuan tuan rumah Piala Dunia 2022. Waktu itu kami berhenti di step ketujuh, yang namanya Goverment Guaranteed, karena waktu itu pemerintah berpikir tidak mudah untuk membangun fasilitas dan lain sebagainya. Tahun ini, step itu ditandatangani sangat cepat oleh Presiden Jokowi beserta beberapa kementerian,” jelasnya.
”Jadi saya melaporkan ke Menpora, juga PSSI, dalam hal ini berterima kasih juga yang luar biasa kepada Pak Presiden, kepada Pemerintah kepada Menteri-Menteri yang terkait. Karena tanpa Goverment Guaranteed itu, kami tidak akan bisa. Jangan ditunjuk sebagai tuan rumah, tapi mencapai step selanjutnya saja kami tidak bisa,” mantan CEO Arema itu menjelaskan.
Lalu, berapa anggaran yang dibutuhkan untuk jadi tuan rumah?
Ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah tentu menyimpan pekerjaan rumah yang banyak. Selain kesiapan timnas, juga kelengkapan dari infrastruktur itu sendiri. Termasuk biaya yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan.
Soal itu, Sekretaris Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, mengatakan nominal akan muncul di Instruksi Presiden yang akan dibuat.
”Pengalaman dari Asian Games kemarin itu nanti akan dibunyikan dari Intruksi Presiden. Tetapi kan tidak bisa draf Inpres Asian Games diaplikasikan di Piala Dunia, ini kan beda, FIFA. Tetapi minimal kami sudah tahu alurnya seperti apa,” kata Gatot di Kantor Kemenpora, Senayan, Selasa (29/10).
”Yang jelas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bertanggung jawab tentang apa, mungkin renovasi, nanti PUPR akan berkomuniaksi dengan PSSI, kira-kira stadion A dibutuhkan apa yang direnovasi. Jadi bunyi rupiah, akan muncul di awal tahun depan,” sambungnya.
Meski begitu, pemerintah lega lantaran Indonesia tak perlu mengeluarkan anggaran sebagai uang jaminan tuan rumah seperti ketika Jakarta dan Palembang menjadi host Asian Games 2018.
”Jadi commitmen fee itu tidak ada. Tetapi paling tidak kami bisa konsentrasi ke biaya penyelenggaran yang lain dan itu hal yang bagus karena bisa meringankan beban pemerintah,” ujarnya.
PSSI diharapkan tak menggantungkan anggarannya kepada APBN saja. PSSI diminta bergerak mencari sponsorship untuk menyokong turnamen itu. Begitu pula dengan penyelenggaraan. Meski PSSI tak menjelaskan secara detail nominal anggaran yang dibutuhkan, namun saat bidding mereka sudah memberikan prediksi anggaran yang dibutuhkan kepada FIFA.
”(Itu masih prediksi) Artinya FIFA akan datang untuk memastikan itu secara detail. Tentunya, setelah PSSI dan pemerintah dapatkan satu rancangan anggaran yang matang dan konferehensif,” kata Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria, dalam kesempatan yang sama. (*/ren)