SOLOK, METRO – Di hadapan para santri dan pengurus pondok pesantren (Ponpes), Zul Elfian mengingatkan, para santri harus bangga menimba ilmu di pesantren. Sebab di pesantren bisa belajar banyak hal tentang ilmu agama dan juga umum. Dengan berbekal ilmu yang lengkap, para santri harus percaya diri menghadapi era kemajuan teknologi.
“Para santri harus mampu membuktikan kalau pesantren tidak kalah dalam menghasilkan lulusan yang terbaik,” ujar Zul Elfian.
Dalam memperingati hari santri, Zul Elfian menjelaskan, dalam catatan sejarah, kaum santri telah mampu berbuat banyak dalam memajukan bangsa dan negara. Apalagi pada masa perjuangan, santri berada di garis terdepan dalam merebut kemerdekaan dari bangsa penjajah.
Hal tersebut tidak terbantahkan lagi, bahkan penetapan Hari Santri Nasional (HSN) yang jatuh pada 22 Oktober setiap tahunnya merujuk pada tercetusnya “Resolusi Jihad” yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Resolusi jihad yang dilahirkan kemudian berujung pada peristiwa heroik tanggal 10 Nopember 1945 dan menjadi tonggak penting dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dari cengkraman penjajah.
Peringatan Hari Santri Tahun 2019 semakin terasa istimewa dengan hadirnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren. Lahirnya Undang-Undang tersebut semakin memperkuat fungsi Pesantren.
Pesantren tidak hanya memanggul fungsi pendidikan, tetapi juga mengembangkan fungsi dakwah dan fungsi pengabdian masyarakat. Dengan kekhasannya, tamatan Pesantren tetap memiliki hak yang sama dengan tamatan lembagai pendidikan lainnya. (vko)