PADANG, METRO – Setelah putusan Mahkamah Agung ( MA) mengabulkan upaya peninjauan kembali (PK) kasus yang menjerat mantan Ketua DPD RI Irman Gusman 26 September 2019 lalu akhirnya Mantan senator Sumbar kembali menghirup udara bebas.
Bertempat di Aula STMIK Indonesia, Khatib Sulaiman, Belanti, Padang, Kamis (24/10) malam. Mantan Ketua DPD RI Irman Gusman menggelar silaturahmi dengan tokoh masyarakat Sumbar.
Pada kesempatan itu, Irman mengatakan daerah Sumbar harus mampu memberdayakan diri dengan menggali potensi yang ada secara maksimal.
“Mencermati politik pascapilpres dan melihat susunan kabinet yang telah diumumkan tentu menjadi cambuk untuk 5 tahun ini untuk bekerja lebih keras lagi, “ katanya.
Begitu juga dengan Pilkada Sumbar 2020 ke depan, Irman mengimbau, sebelum menentukan pilihan lakukankah diskusi-diskusi yang intens untuk mendapatkan sosok yang dinilai tepat.
“’Ketika sosok itu sudah didapatkan dan tidak ada partai yang mencalonkan, maka bersama-samalah mengusungnya melalui jalur independen. Bila perlu rakyat ikut mendanai,” kata Irman.
Silaturahmi ini difasilitasi STMIK Indonesia. Irman Gusman yang juga merupakan Ketua Dewan Pembina Yayasan Amal Bakti Mukmin Padang, yang mengelola STMIK Indonesia, menjadi ajang bagi Irman untuk bertatap muka dengan tokoh masyarakat Sumbar Pascabebas dari kasus hukum.
“Tiga tahun saya berkontemplasi di Sukamiskin. Banyak hal yang saya pelajari soal bangsa ini. Saya terlalu cinta dengan Indonesia, tak mungkin tiga tahun membuat saya mundur untuk tetap memikirkan bangsa ini, khususnya Sumbar,” katanya.
Diceritakan Irman, sekarang saya berada di sini sebagai orang merdeka yang akan terus memperjuangkan tegaknya kebenaran dan keadilan dalam masyarakat, bangsa dan negara.
“Penegakan hukum terhadap kasusnya yang penuh dengan kesalahan, ketidakjujuran, tendensi negatif, dan penggiringan opini yang menyesatkan publik.” katanya
Kemudian dirinya mengatakan lebih banyak menyoroti soal penegakan hukum. Banyak hal yang harus diperbaiki. Namun, dengan ditunjuknya Mahfud MD sebagai Menko Polhukam, harapan tentunya tertumpang di pundak Mahfud. “Semoga, Pak Mahfud bisa menyelesaikan dan membenahi penegakan hukum di negeri ini,” harapnya.
Hadir dalam silaturahmi tersebut anggota DPD RI Emma Yohana dan Muslim M. Yatim, Rektor UIN Imam Bonjol Eka Putra Wirman, Buya Masoed Abidin, Buya Bagindo M. Letter, Rani Ismael, Haji Arnis, Ketua PPP Sumbar Hariadi, Ketua PW Muhammadiyah Shofwan Karim, Zaitul Ikhlas Saad dan pengurus Aisyiyah Sumbar Desi Asmaret dan rekan-rekan Irman Gusman sesama alumni di SMAN 2 Padang.
Acara ditutup dengan pemberian buku ‘Menyibak Kebenaran’, Eksaminasi Terhadap Putusan Perkara Irman Gusman” kepada tokoh masyarakat Sumbar yang hadir. Dimana buku tersebut berisi opini dari puluhan profesor dan ahli hukum yang melakukan eksaminasi terhadap kasus Irman Gusman.(cr1)