KURANJI, METRO – Setelah beberapa hari sempat cerah, Kota kembali diselimuti kabut asap. Akibat kabut asap tersebut berdampak pada kualitas udara di provinsi itu.
Pantauan dari situs https://gwabkt.id konsetrasi partikulat PM10 pada pukul 15.00 WIB, Jumat (25/10), PM10 berada di angka 46 ug/Nm3 atau masih jauh di bawah baku mutu yang dipersyaratkan sebesar 150 ug/Nm3.
Kepala Stasiun Pemantau Atmosfer Global (SPAG/GAW) Bukit Kototabang, Wan Dayantolis mengatakan, Sumbar mencatat kualitas udara sudah kembali ke level baik berdasarkan konsentrasi partikulat yang terukur di stasiun tersebut. Penurunan konsentrasi partikulat berkat hujan yang mengguyur sejumlah daerah di Sumbar pada beberapa hari terakhir.
Jumat siang pukul 15.00 WIB tercatat konsentrasi partikulat berukuran kecil dari 10 mikron (pm10) di angka 46 ug/Nm3 atau di level baik dan indeks kekeruhan atmosfer di bawah satu yang berarti lapisan atmosfer sudah di kondisi baik.
“Hujan membantu membersihkan udara. Partikulat yang mengambang di atmosfer terbawa turun ke permukaan bumi bersama hujan,” kata Wan Dayantolis, Jumat (25/10).
Wan menerangkan, hujan belum merata turun di wilayah Sumbar sehingga di wilayah yang belum terkena hujan atau hujan masih dalam intensitas ringan partikel polutan masih terdapat di udara terutama di daerah dekat pantai. Sebaran asap sudah tidak terdeteksi lagi di wilayah Sumbar berdasarkan citra Satelit Himawari-8.
“Hanya terdapat sebaran kecil di beberapa daerah. Diperkirakan beberapa hari ke depan masih terdapat potensi hujan di Sumbar sehingga dapat membantu mengembalikan kualitas udara di semua kota dan kabupaten menjadi lebih baik,” sebut Wan.
Sementara BMKG Stasiun Meteorologi Minangkabau, Jumat (25/9) pagi, merilis potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang terjadi di wilayah Sijunjung (Sumpur Kudus, Sijunjung, Kamang Baru, Koto Tujuh, Kupitan, IV Nagari), Dharmasraya (Pulau Punjung, Sitiung), Limapuluh Kota (Pangkalan, Suliki, Mungka, Guguk, Bukik Barisan, Akabiluru).
Kemudian, Kabupaten Agam (Tilatang Kamang, Kamang Magek, Palupuh), Bukittinggi, dan dapat meluas ke wilayah Kabupaten Solok, Kota Solok, Sawahlunto, Tanah Datar, Pasaman dan sekitarnya.
Salah seorang warga Padang, Susi (40) menyayangkan kabut asap yang kembali menyelimuti Kota Padang. Susi mengatakan, sebelumnya udara Padang sudah mulai membaik. Namun sekarang berkabut lagi. Dia berharap Kota Padang diguyur hujan deras sehingga kabut asap bisa berkurang.
“Kalau kabut asap seperti ini, langit Kota Padang tampak gelap terus. Jadi malas beraktivitas,” kata Susi.
Jumat pagi (25/10), kabut asap pekat tampak jelas menutupi jarak pandang dan sepanjang hamparan sawah di kawasan Lubuk Lintah, Kelurahan Anduring, Kecamatan Kuranji, sehingga masyarakat yang melakukan aktivitas di luar rumah banyak menggunakan masker.
Pakai Masker, Kurangi Aktivitas
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Feri Mulyani Hamid, mengingatkan warga untuk tetap waspada serta mengurangi aktivitas di luar rumah, jika tak terlalu penting.
“Jika warga harus keluar rumah juga, maka pakailah masker dan berhati-hati,” ujar Feri, Jumat (25/10).
Selain itu, warga diminta banyak mengonsumsi air putih supaya tidak dehidrasi nanti dan aktivitas yang dijalankan berjalan dengan aman dan lancar. Untuk penderita ISPA saat ini sebanyak 2.580 kasus.
Upaya yang dilakukan Dinkes dalam hal ini tejtu melakukan pengobatan secara berkala. Sehingga penyakit yang diderita tak lama terjadi serta keselamatan warga terus terjamin.
“Dan kepada warga diminta jaga pola makan, dan banyak makan buah dan sayur,” ujarnya. Jika tak juga sembuh dari penyakit yang dialami, maka segera bawa ke puskesmas. (mil/ade)