PADANGPANJANG, METRO–Waspada LGBT (lesbian, gay, biseksual, transgender) jadi predator yang merusak generasi muda. Di Padangpanjang, seorang guru les musik, NS (35), mencabuli salah satu muridnya, siswa SMP.
Bejat. Karena sebelum diajak ”karaoke”, pelaku yang juga dikenal luas sebagai pelatih basket di Kota Padangpanjang itu, memberi korban sabu.
Kasus ini terkuak, setelah korban, AD (15), siswa SMP di Kota Padangpanjang, mengalami pusing-pusing saat mengikuti upacara bendera di sekolah, Senin (22/2) pagi. Melihat AD pusing, teman dan para guru membawa siswa ini ke ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Setelah menjalani pemeriksaan, akhirnya korban menceritakan kejadian yang menimpanya.
Menurut AD, kejadian bermula saat ia berlatih vokal di studio musik milik pelaku NS di kawasan Jalan Perintis Kemerdekaan, Minggu (14/2) lalu, sekitar pukul 09.00 WIB. Sebagai anak baru gede, AD memiliki keinginan bisa menjadi vokalis band. Karena itu ia memutuskan berlatih musik.
”Saya berlatih vokal, Minggu pagi. Dia (pelaku) mengajari saya di dalam ruangan. Sebelum diajari, saya disuruh mengisap obat yang disebut sebagai bantuan untuk memperlancar latihan vokal. Saya sama sekali tidak tahu obat itu apa. Katanya, obat itu bisa meningkatkan kepercayaan diri saya untuk bernyanyi,” ungkap AD saat memberi keterangan kepada penyidik PPA Polres Padangpanjang.
Setelah mengisap obat yang rupanya sabu, pelaku mulai beraksi. Korban disuruh membuka baju. Setelah itu pelaku mengajak korban “karaoke”.
Mendengar cerita putranya itu, guru serta orang tua korban kaget. Marah karena anaknya sudah menjadi korban pencabulan, orang tua AD langsung melapor ke Mapolres Padangpanjang, Senin (22/2). Korban didamping orang tua, serta guru sekolah membuat laporan di SPKT, sekitar pukul 12.00 WIB.
”Setelah mendengar laporan orang tua korban, aparat langsung melakukan memburu pelaku. Karena kasus ini cukup mengagetkan. Korban tidak hanya dicabuli, tapi juga diberi sabu,” ungkap Kasat Reskrim Polres Padangpanjang Iptu Ismet, kepada POSMETRO, Selasa (23/2).