SAWAHLUNTO, METRO – Wali Kota Sawahlunto, Deri Asta mengatakan, hingga saat ini efek dari ditetapkannya Kota Sawahlunto menjadi warisan dunia oleh Unesco masih belum mencolok, karena peminat kebudayaan masih terbilang minim.
Hal ini sekarang memang menjadi bahan pembahasan oleh masyarakat Sawahlunto yang menginginkan kunjungan wisata lebih dari sebelumnya bahkan dengan harapan membeludak.
“Kita akui tentang kurang gregetnya hal ini. Peminat akan kebudayaan tidak terlalu melebar, namun yang bisa kita manfaatkan dari ini ialah efek wisatanya,” kata Wako di Ruang Rapat Balai Kota yang didampingi Wawako, Zohirin Sayuty, Rabu (23/10).
Namun, dikatakan Wako yang saat itu bertemu dengan puluhan wartawan Sawahlunto, pariwisata Sawahlunto hingga saat ini belum terlalu bisa dikembangkan karena berbagai kendala yang masih belum bisa diatasi.
“Di antaranya ialah pembenahan jalan, ini juga telah lama kita ajukan pada pihak Provinsi maupun Pusat, namun interpensi dari mereka masih minim. Bagaimana berbicara pariwisata jika bus Pariwisata saja masih susah masuk,” kata Deri.
Selain itu ia juga mengatakan infrastruktur pendukung dari pariwisata yang lainnya juga belum ada di Sawahlunto, baik dari hotel, kuliner dan rumah makan yang bertaraf internasional. “Belum lagi gaet dari Sawahlunto sendiri, turis yang datang kadang masih bingung akan kemana,” kata Deri.
Ia mengharapkan hal ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintahan Sawahlunto Kota maupun masyarakat dalam mengembangkan Sawahlunto kedepan karena jika dilihat memang Sawahlunto memiliki banyak potensi dibidang wisata yang tak kalah dengan daerah wisata lainnya. (zek)