BUKITTINGGI, METRO – Kebakaran merupakan musibah yang tidak diketahui kapan dan dimana akan terjadi. Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran, tentu sangat dibutuhkan kewaspadaan seluruh pihak. Apalagi, umumnya kebakaran disebabkan adanya kelalaian.
Hal itu diungkap Assisten II Setdako Bukittinggi, Ismail Johar. Ia menyampaikan, kebakaran dikategorikan sebagai musibah. Kebakaran sering terjadi karena adanya kelalaian. Kelalaian yang dimaksud, seperti, lupa mematikan api kompor saat memasak, penyusunan rangkaian listrik yang tidak sempurna dan lain sebagainya.
“Banyak kebakaran yang terjadi dan arus pendek pun sering menjadi penyebab utama. Namun, karena sebab itu, tidak sedikit yang menyalahkan pihak PLN. Kebakaran cukup lama, mungkin saja karena akses ke lokasi cukup sulit, tim pemadam kebakaran juga disalahkan. Penyebab lainnya ada juga modifikasi tangki mobil agar mendapat banyak BBM. Ini yang harus diantisipasi agar tidak terjadi di kemudian hari,” kata Ismali Johar, Rabu (16/10).
Sementara itu, Pejabat K3L PLN Bukittinggi Mukhtar menjelaskan, arus pendek sama dengan konsleting listrik, karena adanya percikan api yang timbul dari instalasi yang tidak standar. Hal itu yang sering menjadi penyebab kebakaran.
“Kami himbau, pelanggan memasang instalasi yang SNI. Untuk antisipasi kebakaran dari sisi kelistrikan, material yang dipasang pun harus standar. Tenaga yang memasang instalasi harus miliki sertifikasi dan teknik pemasangan harus sesuai standar. Untuk itu, silahkan datangi kantor PLN terdekat untuk meminta informasi dan pelayanan atau pun bisa melalui PLN mobile,” ujarnya.
Muchtar menegaskan, tanggung jawab PLN, mulai dari pembangkit hingga meteran kwh di rumah pelanggan. Untuk instalasi di dalam rumah, bukan lagi tanggung jawab PLN, namun menjadi tanggung jawab pelanggan.
Sementara itu, Kabid Pengendali Operasi Dinas Kebakaran Bukittinggi Susilo, menyampaikan, antisipasi pemadam kebakaran, merupakan tanggung jawab bersama. Kewaspadaan harus ditingkatkan, agar hal yang tidak diinginkan tidak terjadi di lingkungan sekitar.
“Untuk antisipasi kebakaran, damkar juga telah melakukan sosialisasi kesiapsiagaan ke berbagai elemen. Sosialisasi terkait bagaimana penggunaan APAR, langkah apa yang perlu dilakukan jika terjadi kebakaran,” jelasnya.
Saat terjadi kebakaran, lanjut Susilo tim pemadam akan menuju lokasi, maksimal dengan waktu 15 menit. Saat di lokasi, pemadam pun akan melihat situasi dengan cepat dan mengupayakan pencegahan penyebaran api semakin luas .
“Untuk itu, kami himbau kepada warga, agar tidak membuat tanggul yang tinggi karena akan menghambat laju kendaraan pemadam kebakaran. Selain itu juga akan merusak kendaraan pemadam yang melewati itu. Selanjutnya, kami harap warga yang melihat kebakaran langsung hubungi kantor pemadam kebakaran (0752) 31113,” himbaunya. (u)