DHARMASRAYA, METRO – Kondisi Jembatan Tiumang yang berada di Kanagarian Tiumang Kecamatan Tiumang Kabupaten Dharmasraya yang rusak parah,belum bisa diperbaiki Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Dharmasraya dalam waktu dekat ini.
Walaupun telah mendapatkan instruksi langsung dari orang nomor satu di Ranah Cati nan tigo yakni Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan. Tapi, dalam membangun jembatan ini, menurut PUPR tidak mungkin langung bisa diperbaiki.
“ Kita akan upayakan untuk diperbaiki namun butuh waktu untuk itu, apalagi ini jembatan kayu, rusak hari ini dan tidak lansung diperbaiki kan tidak seperti itu,” ujar Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Dharmasraya, Andar Atmaja ST MT saat dihubungi POSMETRO, Jumat (11/10) terkait kerusakan dan upaya perbaikan jembatan kayu yang menjadi akses penghubung dua nagari di Kecamatan Tiumang tersebut.
Ia menambahkan, akan disegerakan perbaikan kalau ada dana dari APBD, namun dari dinas PUPR kita carikan jalan dan cara untuk memperbaikinya.
“Cuma kalau rusak kini, perbaiki kini tidak bisa, karena segala sesuatu harus butuh konsep. Ini yang tidak mungkin dilakukan dalam waktu dekat, apalagi di Dharmasraya ini kita memiliki banyak jembatan apalagi jembatan kayu,” kata Andar.
Menurutnya, kerusakan jembatan tersebut akibat dilewati kendaraan yang bermuatan berat dan melebihi tonase, baik mengangkut hasil perkebunan maupun muatan berat lainnya.
“Seharusnya hanya kendaraan yang bermuatan ringan yang bisa lewat disitu. Namun Jembatan tersebut banyak dilewati mobil bermuatan berat,” ujar Andar.
Ia membenarkan, rusaknya jembatan tersebut telah diketahui oleh pucuk pimpinan PUPR Dharmasraya dan bupati Dharmasraya. Bahkan Dharmasraya Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan telah memberikan intruksi agar segera dilakukan perbaikan jembatan tersebut.
“Bupati telah memberikan perintah langsung untuk memperbaikinya, dan ok akan kita usahakan segera pak,” ujar Andar menceritakan perintah Bupati.
Saat ditanya tentang perintah bupati dan berapa lama waktu yang diperlukan untuk memperbaiki jembatan kayu tersebut. Ia mengatakan bahwa ini persoalan jembatan kayu, untuk mendapatkan kayu butuh waktu. Andar menambahkan, untuk memperbaiki jembatan kayu membutuhkan proses yang panjang, apalagi saat ini untuk mencari kayu legal sangat sulit dan butuh waktu.
“Persoalannya adalah kayu, dan untuk mendapatkan kayu sangat sulit, apalagi kayu legal. Harus order dulu, ini dulu dan itu butuh waktu,” jelas Andar.
Andar mengakui, bahwa telah ada upaya dari pihak nagari dan masyarakat untuk meminta perbaikan jembatan tersebut.
“Ada permintaan dari nagari dan masyarakat untuk perbaikan jembatan itu, baik secara lisan maupun via telepon,” ujar Andar.
Kabid Bina Marga tersebut menyarankan sebaiknya jika pihak nagari bisa menganggarkan perbaikannya menggunakan dana nagari itu lebih baik lagi.
“Karena mereka lebih mengetahui kondisi daerah mereka, namun kita telah anggarkan untuk menjadi jembatan permanen pada 2020 nanti,” kata Andar.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat ( PUPR) Dharmasraya Junaidi Yunus mengungkapkan, hal yang berbeda. Ia mengaku pihaknya sudah menyiapkan material berupa kayu untuk memperbaiki atau pengganti lantai jembatan yang sudah lapuk tersebut. “Kita sudah siapkan kayu untuk pengganti lantai jembatan tersebut,” kata Junaidi.
Katanya, pihaknya juga telah memasukan anggaran untuk perbaikan jembatan tersebut menjadi jembatan permanen di tahun 2020 mendatang. “Kita sudah masukan jembatan tersebut di program tahun 2020,” kata Junaidi.
Sebelumnya, jembatan di Kanagarian Tiumang, Kecamatan Tiumang berlobang dan lapuk dimakan usia. Jembatan yang sejatinya berfungsi sebagai jalan penghubung antar nagari itu, kini menjadi menakutkan. Apalagi melintasinya pada malam harinya. (g)