BUKITTINGGI, METRO – TP PKK Provinsi Sumbar mengadakan Bimtek Pembinaan Gerakan PKK Tingkat Provinsi Sumbar tahun 2019 kepada TP PKK Kota Bukittinggi, Jumat (11/10) di Hall Badan Keuangan.
Nampak hadir Ketua TP PKK Provinsi Sumbar Nevi Irwan Prayitno beserta pengurus, Wakil Wali Kota Bukittinggi Irwandi, Ketua TP PKK Kota Bukittinggi Yesi Ramlan Nurmatias beserta pengurus.
Wawako Bukittinggi Irwandi mengatakan, dengan bantuan TP PKK telah banyak program Pemko yang terlaksana. Dengan dukungan 10 Program Pokok PKK Pemko Bukittinggi banyak terbantu. 8 fungsi keluarga yang disajikan dalam materi di Sekolah Keluarga pun memberikan efek yang sangat bagus. Dimanapun PKK selalu memgambil posisi penting dalam berbagai kegiatan di Bukittinggi.
Dengan bintek ini Irwandi berharap ada perubahan yang semakin membaik bagi peserta. ”Karena kita ingin berubah lebih baik dengan program dan kegiatan yang mumpuni. Irwandi mengharapkan setiap apapun kegiatan harus terdokumentasikan dengan baik. Sehingga apa yang telah dilakukan nampak administrasinya dan sesuai regulasi yang jelas,” katanya.
Irwandi berharap, bimtek akan menambah ilmu sehingga ketahanan kelurga semakin membaik di Bukittinggi. Apalagi dengan berbagai kultur manusia yang keluar masuk cukup memberikan efek negatif di Bukittinggi. Kaum ibulah yang diharapkan dapat menjadi pencegah hal tidak baik terjadi di Bukittinggi.
Ketua TP PKK Provinsi Sumbar Nevi Irwan Prayitno mengatakan, ini merupakan kegiatan rutin TP PKK Sumbar. Dia beserta pengurus hadir hari ini untuk mempererat hubungan silaturahmi dan menciptakan rasa kebersamaan sekaligus pembinaan gerakan PKK yang diberikan sampai PKK Kelurahan dan hasilnya akan dinilai pada tahun depan.
”Tahun ini TP PKK Kota Bukittinggi mewakili Provinsi Sumbar untuk Pokja I tentang pola asuh, semoga tahun depan menjadi juara nasional. Pembinaan hari ini sangat penting, agar kegiatan PKK tidak hanya terlaksana di atas kertas saja, tapi memang terlaksana di tengah masyarakat. Prinsipnya untuk menjadi pemenang harus mandiri dan tidak tergantung kepada pemerintah, inovasi dan keikut sertaan masyasakat ditingkatkan, dan harus profesional ada input ooutput outcome ada proses,” ujarnya
Nevi berharap masalah sosial jauh berkurang dengan dilaksanakan nya sekolah keluarga di Bukittinggi. LGBT, kekerasan seksual, HIV-AIDS, KDRT, Narkoba yang mengganggu ketertiban masyarakat bisa ditekan. Untuk itu ia berharap kita semua waspada dan hati-hati menjaga keluarga dan lingkungan dari masalah sosial. Intinya bagaimana kita mencintai tanah air, Baldatun Tayyibatun Warabbul Gaffur dapat kita wujudkan.
“Terkait pembinaan hari ini, Nevi berpesan kepada peserta untuk manfaatkan waktu pembinaan sebaik baiknya, tanya banyak-banyak kepada pembina yang datang. Aktif dalam mengikuti bimtek sehingga menambah ilmu dan menambah pengalaman dalam melaksanakan kegiatan kedepan,”ungakapnya
Sementara Ketua TP PKK Kota Bukittinggi Yesi Ramlan Nurmatias mengatakan, cukup banyak kegiatan dan inovasi yang telah kita lakukan. Inovasi PKK setiap tahun kepada dasawisma selalu bersinergi dengan lingkungan hidup dalam hari peduli sampah, selalu melakukan pembinaan administrasi PKK, berkunjung ke 24 kelurahan untuk pembinaan administrasi PKK. Karena kita sadar semua kegiatan telah terlaksana, tapi masalah klasiknya adminitrasi selalu ketinggalan.
”Untuk Pokja I dilakukan MoU dengan Kemenang tentang Catin, Lansia mengaji, penyuluh agama untuk kelurahan, sekolah keluarga dengan melibatkan berbagai dinas dan instansi. Bulan ini dilaksanakan verifikasi istbat nikah yang belum tercatat di catatan sipil. Ternyata banyak keluarga dibukittinggi yang harus diluruskan pernikahan mereka. Menjelang Desember diadakan nikah masal. Selanjutnya diadakan nasehat pra nikah dan paska nikah tahun 1 agar menjadi perkawainan yang tangguh. Dilaksanakan di tiga kecamatan saja untuk dua kali pertemuan pada bulan oktober. Juga melaksanakan tahsin setiap minggu kepada pengurus,” ujarnya.
Untuk Pokja 2 terkait dengan sekolah keluarga terkait Posyandu dan PAUD. 114 Posyandu diusahakan terintegrasi dengan 105 PAUD yang ada di Bukittinggi. Walaupun tidak terintegrasi tapi diusahakan Posyandu dilaksanakan di dekat PAUD sehingga saling berkaitan. Juga selalu mengadakan pembinaan kepada koperasi.
”Pokja 3 masih berkaitan dengn Pengelolaan sampah di Rumah Tangga, agar setiap rumah tangga bisa mengolah sampah baik sampah organik dan an organik bekerja sama dengan bank sampah. Selanjutnya akan launching Kampung sayur dan menghinbau selalu setiap rumah harus ada hatinya PKK minimal sayur dan obat. Pokja 4, masih terkait posyandu terintegrasi dan kampung KB dilaksanakan di setiap kelurahan,” jelasnya. (u)