PADANG, METRO – Ulama-ulama Sumatera Barat yang tergabung Forum Sumbar Bersatu (FSB) mendukung penuh Jendral Fakhrizal yang saat inu menjabat Kapolda Sumbar untuk ikut bertarung di Pilgub Sumbar yang akan dilaksanakan tahun 2020 mendatang. Dukungan tersebut murni gerakan umat tanpa ada disponsori oleh siapapun.
Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua FSB, Buya Mahyuzil Rahmad, Senin (7/10). Ia menegaskan ormas FSB sebanyak 80% terdiri dari ulama. Keberadaan FSB sendiri ada di 18 kabupaten/kota dengan visi dan misi menyatukan ulama yang ada di Sumbar dan tidak terkotak kotak.
“Kita mendukung penuh dan mendorong Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal untuk maju menjadi Gubernur di Sumatera Barat. Sosom Fakhrizal adalah orang tepat untuk memimpin Sumbar mendatang, dan suara itu didapatkan langsung dari akar rumput yang terangkum selama ini. FSB mendukung sepenuhnya Jendral Fakhrizal untuk maju Pilkada 2020, dengan Konsep Amanah bukan dicari tapi amanah akan datang sendiri,” kata Mahyuzil.
Mahyuzil menjelaskan FSB bergerak tanpa biaya dari siapapun, FSB memandang sosok Jenderal Fakhrizal adalah seorang yang tepat untuk memimpin Sumbar kedepan semata. Namun sampai sekarang, FSB mengakui belum mendapatkan jawaban kata kepastian dari Jendral Fakhrizal sendiri.
“Semoga dalam waktu dekat ada kepastian, baik melalui Parpol maupun Independen tidak masalah, dan ini menjadi harapan kita. Yang jelas kalau maju, ulama bersama Fakhrizal,” ungkapnya.
Mahyuzil menjelaskan dukungan untuk Fakhrizal menjadi gubernur Sumbar itu merupakan murni dari gerakan umat dan tokoh agama. Keserisuan mendukung Fakhrizal itu dibuktikan dengan memasang beberapa baliho di Padang termasuk di kabupaten/kota Sumbar. Selain itu juga sudah membentuk jaringan di seluruh kabupaten/kota di Sumbar.
“Baliho yang sudah dipasang itu, murni dari gerakan umat dan tokoh agama. Satu persen pun tidak ada dari sponsor. Kita bukan memandang Fakhrizal sebagai Kapolda, atau berpangkat jendral. Tetapi kita melihat sosok dan kepribadiannya yang tentu bisa membawa Sumbar lebih maju kedepannya, “kata Mahyuzil.
Penegasaan itu disampaikan Mahyuzil sekaligus untuk menjawab adanya nada miring tentang baliho tersebut yang mengatakan baliho itu dipasang dan didanai oleh kapolda dan sponsor lainnnya. “Sekali lagi saya sampaikan, pemasangan baliho itu, murni gerakan umat dan ulama, tidak ada sponsor satu persen pun, “kata tokoh agama itu.
Sekaitan dengan itu, Mahyuzil sangat mengharapkan Kapolda untuk bersedia menjadi calon gubernur, sebab masyarakat membutuhkan sosok pemimpin yang peduli kemanusiannya. (rgr)
