PURUS, METRO – Keberadaan rusunawa di Kota Padang kurang diminati. Saat ini dari ratusan kamar yang tersedia, hanya sebagian kecil yang ada penghuninya.
Kepala UPTD Rusunawa, Sahurman mengatakan, untuk rusunawa Pasia Nan Tigo misalnya. Di sana ada rusun khusus lajang dengan jumlah 90 kamar dan rusun keluarga dengan jumlah 75 kamar.
Namun dari jumlah tersebut, untuk rusun lajang hanya dihuni 2 orang. Sementara rusun keluarga hanya dihuni 30 orang saja. Begitu dengan Rusunawa Lubukbuaya. Di sana jumlah kamar mencapai 74 kamar. Namun yang terisi hanya 7 kamar.
Setali tiga uang, fenomena yang sama juga terjadi pada Rusunawa Purus. Di sana tak hanya banyak kamar kosong, penghuni yang adapun banyak yang menunggak. Bahkan, total tunggakan saat ini untuk semua rusun adalah sebanyak Rp500 juta.
“Kita terus berupaya menagih tungggakan yang Rp.500 juta itu. Tapi banyak yang bandel juga,” sebut Sahurman di kantor UPTD rusunawa Purus, Kamis (3/10).
Untuk meningkatkan kenyamanan pada rusunawa, saat ini sedang dilakukan pembenahan fisik. Seperti di Rusunawa Pasia Nan Tigo. Sedang dilakukan pemasangan pagar, pembangunan mushalla, pos satpam dan sarana lainnya.
“Kita terus beruyapa membuat penghuni merasa nyaman. Makanya kita lengkapi sarana dan prasarananya,” tegas Sahurman lagi.
Saat ini akibat banyaknya yang menunggak, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) senilai Rp1,2 miliar dari ketiga rusunawa itu dikhawatirkan tak bisa terpenuhi. Karena pemasukan sedikit.
“Hingga saat ini realisasi PAD dari rusunawa adalah sebanyak Rp350 juta atau sekitar 35 persen,” pungkasnya. (tin)