SIJUNJUNG, METRO – Sebanyak 816 tenaga kerja (Tenaker) hatelah dilatih dan dibekali dengan keahlian oleh Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Sijunjung untuk memenuhi kebutuhan lapangan kerja. Program itu bertujuan untuk menekan angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sijunjung melalui UPTD BLK.
Program pembinaan melalui balai latihan kerja merupakan salah satu kegiatan pembangunan dari pemerintah daerah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Dalam tahun 2019 ini BLK Sijunjung memiliki sebanyak 63 paket kegiatan pelatihan berbagai bidang dan keahlian. Terhitung hingga September 2019 sudah dilaksanakan sebanyak 51 paket.
“Dari 63 paket pelatihan, sudah dilaksanakan sebanyak 51 dengan jumlah peserta yang telah mendapatkan pelatihan sebanyak 816 orang. Setiap paket hanya terdiri dari 16 orang peserta. Paket itu sendiri memiliki berbagai jenis pelatihan keahlian, diantaranya komputer, sepeda motor, konveksi, elektronik, telepon seluler, tenun, membatik hingga pariwisata,” ujar Kadis Nakertrans, Adlis didampingi Kasubag tata usaha BLK Sijunjung, Muslimul Khair.
Tingginya minat masyarakat di Kabupaten Sijunjung untuk mengikuti berbagai jenis pelatihan yang diselenggarakan BLK menjadikan disetiap menjelang pelaksanaan pelatihan pihak BLK harus mengadakan tes seleksi peserta.
“Kalau animo masyarakat sangat tinggi, bahkan kita melakukan seleksi dan tes tertulis untuk menerima peserta, karena kuota peserta pada satu sesi pelatihan hanya berjumlah 16 orang. Bahkan banyak nagari yang meminta agar satu paket pelatihan di peruntukan khusus untuk satu nagari saja, namun karena jumlah paket terbatas setiap tahunnya, sehingga permintaan itu belum bisa terpenuhi,” jelas Muslimul Khair.
Selain membekali pelatihan kerja secara gratis kepada masyarakat, pihaknya juga menyalurkan tenaga kerja yang telah dibekali keahlian kepada perusahaan hingga keluar daerah.
“Khusus untuk tahun 2019 ini, dari jumlah 816 orang tersebut sebanyak 40 persen diantaranya sudah kita fasilitasi hingga bekerja di perusahaan. Kemudia 30 persen lainnya bergerak secara mandiri, dan 30 persen lagi belum terdata,” sebutnya, Rabu (2/10) di UPTD BLK Sijunjung.
Saat ini UPTD BLK Sijunjung sudah memiliki berbagai fasilitas dan sarana yang memadai untuk berbagai pelatihan yang digelar. Bahkan UPTD BLK Sijunjung merupakan salah satu BLK yang masuk kategori bagus di provinsi Sumbar.
“Alhamdulillah, kalau untuk Sumbar kita lumayan bagus, karena didukung dengan fasilitas dan sarpras yang memadai. Karena itu pula Kementrian memberikan paket pelatihan yang cukup banyak untuk Sijunjung,” paparnya.
Bahkan dari target pemerintah daerah, kuota pelatihan jauh melebihi target.
“Kalau target daerah hanya 500 orang per tahun, sedangkan saat ini sudah dilatih sebanyak 816 orang, dan masih tersisa 12 paket pelatihan lagi hingga Desember nanti,” katanya.
Ia mengatakan, beberapa kendala masih ditemui diantaranya, sedikitnya jumlah instruktur pelatihan.
“Kendalanya kita masih kekurangan instruktur yang memiliki keahlian disetiap jenis paket pelatihan, memang saat ini sudah ada tapi masih kurang dari seharusnya. Karena untuk menjadikan instruktur tersebut memiliki metodologi harus melalui sejumlah tahapan penyeleksian hingga tingkat kementrian, hingga memiliki sertifikat keahlian dibidang tertentu dari kementrian,” tambahnya. (ndo)