PARIAMAN, METRO – Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Pariaman, Buyuang Lapau menegaskan pihaknya BPKD Kota Pariaman akan terus berupaya untuk meningkatkan PAD Kota Pariaman. Pasalnya, saat ini menurut mantan Kadis DPKD Kota Sawahlunto ini, sejauh ini PAD Kota Pariaman terbilang masih rendah, yaitu baru berkisar Rp35 miliar dari total APBD Kota Pariaman sekitar Rp700 miliar.
“Karena itulah saat pelantikan baru-baru ini Walikota Pariaman telah mengamanahkan kepada saya selaku Kepala BKD yang baru untuk bisa meningkatkan PAD Kota Pariaman pada masa-masa mendatang,” kata Kepala BKD Kota Pariaman, Buyuang Lapau, Selasa (1/10).
Lebih jauh Buyuang Lapau menambahkan, seperti diketahui, tugas utama BKD mencakup dua hal pokok, yaitu berhubungan dengan anggaran pandapatan dan anggaran belanja “Khusus untuk pendapatan Kota pariaman itu masih terbilang kecil, yaitu baru berkisar 5 persen dari APBD Kota Pariaman. Makanya harapan kita kalau perlu PAD Kota Pariaman bisa sampai Rp100 miliar, paling tidak selama masa periode kepemimpinan Walikota Genius Umar dan Wakil Walikota, Mardison Mahyuddin yang ada saat ini, “ tegasnya.
Untuk itulah sebutnya dalam hal ini pihaknya tentunya akan melakukan berbagai langkah-langkah yang diperlukan. Terutama diantaranya bagaimana mendata seluruh potensi PAD yang ada. Baik itu potensi pajak daerah, retribusi daerah, PBB, maupun BPHTB lainnya. Hal itu sebutnya terutama untuk memastikan agar seluruh potensi PAD yang ada benar-benar terdata wajib pajaknya.
Menurut Buyuang Lapau, selama ini dari data yang ada pemasukan PAD kebanyakan masih bersumber dari pajak daerah.
“Makanya ke depan kita juga akan mendata potensi pemasukan PAD lainnya, termasuk diantaranya kemungkinan diberlakukannya retribusi kawasan wisata yang ada. Karena kan selama ini kita sudah cukup banyak mengeluarkan biaya atau berinvestasi untuk keperluan pengembangan sejumlah kawasan objek wisata yang ada di Kota Pariaman selama ini,” terangnya.
Pihaknya mengaku optimis jika target yang ditetapkan walikota Pariaman kepada dirinya bakal bisa terealisasi sebagaimana diharapkan. Pasalnya Kota Pariaman sejauh ini masih memiliki banyak potensi PAD yang perlu dimaksimalkan ke depannya.
“Salah satunya mungkin bagaimana meningkatkan potensi PAD dari sektor pariwisata dari yang ada selama ini. Termasuk diantaranya bagaimana meraup PAD dari kunjungan wisatawan yang banyak berkunjung ke Kota Pariaman ini. Termasuk diantaranya banyak kunjungan wisatawan ke Pulau Anso Duo atau yang lainnya,” terangnya.
Peningkatkan pemasukan PAD dari sektor retribusi lainnya, seperti parkir, pajak rumah makan dan lain sebagainya. Untuk itulah ke depannya pihaknya telah mengusulkan kepada kepala daerah agar ke depannya bisa dilakukan pertemuan secara rutin atau berkala dengan masing-masing pimpinan OPD yang ada di lingkungan Pemko Pariaman, minimal dua kali dalam seminggu.
Dengan begitu diharapkan, target dan pencapaian PAD yang ditargetkan bagi masing-masing OPD yang ada bisa terus dievaluasi, sehingga bisa mencapai apa yang diharapkan.
“Jika berpijak dari pengalaman daerah lain, seperti Kota Sawahlunto yang saat ini PAD nya telah mencapai Rp75 miliar, tentu kita juga optimis bila PAD Kota Pariaman akan meningkat,” ujar Buyung. (efa)