AIAPACAH, METRO – Meski sebagai ibu kota provinsi, rupanya sebagian kecil warga Kota Padang masih melakukan Buang Air Besar (BAB) di sungai. Tercatat 7 persen dari total kepala keluarga di Kota Padang yang berjumlah 34.218 KK masih BAB di sungai.
Selain karena faktor kemiskinan, ketiadaan jamban di rumah warga itu juga karena faktor kebiasaan.
“Ada sekitar 2.395 KK yang memang tak memiliki jamban. Tapi tak semuanya miskin. Ada yang rumahnya sudah bagus, tapi mereka masih BAB di sungai karena faktor kebiasaan,” sebut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Padang Medi Iswandi, Rabu (25/9).
Semua KK yang tak memiliki jamban tersebut, menurut Medi kebanyakan berada di Kecamatan Kuranji, Pauh dan Bungus Teluk Kabung. Mereka buang air kecil dan besar dan mandi serta mencuci di sungai.
Sampai saat ini, Pemko Padang masih berupaya melakukan penyuluhan pada warga agar membiasakan buang air di kamar mandi atau toilet. Di samping membangunkan jamban bagi mereka, Pemko juga berupaya mengajak dan melakukan sosialisasi tentang pentingnya jamban untuk menciptakan kehidupan yang sehat.
“Kita ajak mereka agar mau buang air di toilet bukan di sungai lagi,” tandasnya. (tin)