KEPALA Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Edi Hasimy mengatakan kepekatan asap kabut di langit Kota Padang masih di level sedang. Hingga kini belum ada wacana untuk meliburkan aktivitas masyarakat, khususnya pelajar.
“Memang terjadi peningkatan. Tapi masih di level sedang. Jadi belum ada kesepatan untuk meliburkan aktivitas, terutama proses belajar mengajar siswa di sekolah,” kata Edi, Selasa (24/9).
Dijelaskan, sesuai hasil pengukuran, kadar asap udara Kota Padang berada pada angka 76 pm. Kadarnya baru dikatakan tidak sehat jika sudah mendekati angka 100 pm. BPBD bersama pihak terkait, t masih terus melakukan pemantauan kualitas udara secara periodik.
Jika kepekatan terus menguat, maka dilakukan pembahasan untuk menghentikan beberapa aktivitas tertentu agar warga khususnya anak-anak tidak terpapar lebih parah.
“Sekarang, kualitas udara memang buruk. Tapi masih berstatus sedang. Karena itu, Pemko belum memutuskan untuk meliburkan sekolah,” tandas Edi.
Kadar kepekatan kabut asap menurutnya tergantung tingkat keparahan kebakaran di daerah sumber asap. Dalam kondisi ini, nasib Kota Padang tidak bisa diprediksi. Karena sumber asap bukan dari Padang, tapi daerah provinsi tetangga.
“Sumbernya bukan dari kita. Jadi tingkat keparahannya tergantung penanganan di daerah sumber asap,” sebutnya.
Selain itu, kualitas udara akan semakin bagus jika hujan turun. Namun sayangnya, sampai saat ini, hujan belum turun.
“Mari kita berdoa agar hujan segera turun. Sehingga debu yang berterbangan bisa hilang oleh air hujan,” tandasnya. (tin)