SOLOK, METRO – Semakin pekatnya kabut asap kiriman, yang menyelimuti udara, membuat sekolah di daerah Kabupaten Solok dan Kota Solok terpaksa diliburkan. Untuk daerah Kabupaten Solok, pemerintah daerah setempat melalui Dinas Pedidikan, Pemuda dan Olahraga, mengeluarkan surat edaran untuk meliburkan proses belajar mengajar untuk tingkat TK, SD/MI dan SMP/MTs.
Surat edaran itu berlaku mulai hari ini Senin (23/9) hingga Rabu (25/9). Sementara di Kota Solok sekolah tingkat PAUD, TK dan SD telah terlebih dahulu diliburkan dua hari yakni Jum’at (20/9) dan Sabtu (21/9) minggu lalu dan diperpanjang hinggahari ini Selasa (24/9).
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintahan Daerah Kabupaten Solok Aswirman mengatakan, keputusan meliburkan kegiatan sekolah, merupakan langkah yang diambil setelah melakukan koordinasi degan Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kesehatan Kabupaten Solok. Dari laporan dampak kabut asap di daerah Kabupaten Solok, hingga Sabtu (21/9), berdasarkan alat pendeteksi kualitas udara, nilai Air Quality Index (AQI) di Kabupaten Solok berada dikisaran 191, yang mengindikasikan kualitas udara tidak sehat.
“Dengan kualitas udara yang buruk bagi kesehatan tersebut, maka disepakati untuk meliburkan sekolah, karena usia anak-anak sangat rentan terhadap resiko yang ditimbulkan kabut asap. Namun, untuk kepala sekolah dan guru akan tetap menyelesaikan administrasi, media pembelajaran dan keperluan lainnya,” ujarnya.
Terkait kondisi udara sebagai dampak kabut asap, Plt Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Solok, Lida Attica dari hasil pengukuran terhadap baku mutu kualitas udara di Global Atmosphere Watch (GAW) Bukit Koto Tabang, kemarin, menunjukkan kualitas udara di titik pantau kabupaten Solok sudah melebihi baku mutu standar atau kategori tidak sehat.
Bahkan Pemkab Solok juga sudah mengeluarkan surat bernomor 1053/bup/SE/2019. Surat edaran yang ditandatangani Bupati Solok pada Jum’at (13/9), pihaknya tetap meminta masyarakat untuk tetap melakukan langkah antisipatif, masyarakat diimbau untuk melakukan berbagai antisipasi dampak buruk kabut asap.
Diantaranya mengurangi aktivitas di luar rumah, dan mengurangi hal-hal yang tidak perlu. Kemudian untuk yang memiliki aktivitas diluar rumah, diimbau untuk memakai masker saat bepergian, serta memperbanyak konsumsi makanan bervitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Sebagai dampak kabut asap, berdasarkan informasi yang dapat dari tiap puskesmas yang ada di kabupaten Solok, Lida mengatakan dalam tiga hari terakhir kunjungan pasien dengan kondisi keluhan kesehatan ISPA meningkat dari biasanya. Di Kota Solok awalnya yang diliburankan sekolah tingkat PAUD, TK dan SD. Namun dua hari kedepan siswa setingkat SMP juga diliburkan.
Keputusan memperpanjang masa liburan sekolah sebagai dampak kabut asap disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Solok, Wardirman. Keputusan memperpanjang masa libur sekolah mengingat dampak kabut asap yang semakin parah. (vko)