SOSLEL, METRO – Untuk keberlanjutan pembangunan Masjid Agung di Solok Selatan (Solsel), Jon Mathias, selaku putra daerah yang sekaligus seorang advokat menyatakan siap membantu memediasi Pemkab Solok Selatan dengan PT Mitra Kerinci. Kesediaan dirinya untuk memediasi tersebut disampaikannya beberapa hari lalu di Muara Labuh.
“Keberadaan masjid itu akan sangat vital bagi masyarakat dan daerah. Kami para perantau sangat berharap agar proses pembangunan masjid agung itu secepatnya selesai,” kata Jon.
Dirinya, lanjut Jon ikut menyayangkan proses pembangunan masjid agung Solsel yang dari awal rencana pembangunannya hingga kini banyak menemui hambatan. Ada saja yang mengganjal. Masalah seputar pembebasan lahannya tak kunjung tuntas hingga kini.
“Sebagaimana perjanjian antara Pemkab Solsel dengan PT Mitra Kerinci selaku pemegang Hak Guna Usaha (HGU) lahan sesuai dengan perjanjian kalau memang itu ada,ayo duduk satu meja berdialog untuk mencari solusinya,” imbau Jon Mathias.
Ditambahkan, hiruk pikuk masalah pembangunan Masjid Agung sudah berlarut-larut hingga sampai saat ini. Jika ada masalah selesaikanlah dengan baik dan mari duduk bersama.”Itu sarana ibadah, jangan dipersulit pembangunannya,” kurang elok sebutnya.
Menurutnya, para pemegang HGU juga mesti memperlihatkan atensinya terhadap pembangunan mesjid yang berlokasi di Sungai Lambai tersebut. Perusahaan mestinya turut berkontribusi. Bukan malah melakukan somasi untuk menghentikan pekerjaannya.
Jon Mathias menilai somasi itu tidak baik. Somasi akan membunuh citra perusahaan itu sendiri. Bila ada masalah utamakan untuk mencari solusi dengan baik.
”Ikuti regulasi yang ada. Persoalan administrasi pembebasan lahan yang mengganjal bisa diselesaikan dengan jalin komunikasi. Tak ada yang sulit,” kata Jon. (afr)