Posmetro Padang
Minggu, 7 Desember 2025
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
Posmetro Padang
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
POSMETRO PADANG METRO NASIONAL

Honorer K2 Ditawari Seleksi CPNS

Redaksi
Jumat, 12 Februari 2016 | 16:43 WIB

JAKARTA, METRO–Pengangkatan tenaga honorer K2 menjadi PNS secara langsung sudah tidak mungkin dilakukan. Selain karena persoalan angaran, yang utama adalah tidak ada celah hukum untuk mengangkat mereka secara langsung. Karena itu, tenaga honorer ditawari ikut seleksi CPNS umum dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Pertemuan antara perwakilan tenaga honorer dengan Mensesneg Pratikno di kantor Setneg, Kamis (11/2) buntu. Permintaan para tenaga honorer untuk langsung diangkat menjadi PNS sudah tidak mungkin dikabulkan. Selain Pratikno, hadir pula Kabiro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik KemenPAN-RB Herman Suryatman.
Usai pertemuan, Pratikno menjelaskan bahwa keinginan para honorer K2 untuk bertemu Presiden Joko Widodo sulit terealisasi akibat padatnya jadwal. ’’Kami akan melaporkan secepatnya ke bapak Presiden mengenai aspirasi rekan-rekan honorer,’’ ujarnya.
Di tempat yang sama, Herman menjelaskan, bahwa sampai 2014 lalu pihaknya sudah mengangkat lebih dari satu juta tenaga honorer menjadi PNS. Mereka mengisi hampir 30 persen PNS di seluruh Indonesia. secara hukum, persoalan honorer K2 sendiri sudah selesai pada Desember 2014 seiring berakhirnya PP nomor 56 Tahun 2012.
Berdasarkan data, jumlah tenaga honorer yang masih tercecer mencapai 600 ribu. ’’Kesepakatan pemerintah dan DPR waktu itu, dilaksanakan seleksi untuk mendapatkan kuota 30 persen sesuai kapasitas fiskal negara,’’ terangnya.dari seleksi itu dihasilkan 210 ribu honorer yang lolos. Namun, setelah diverifikasi, ada sekitar 30 ribu yang bodong sehingga tidak memenuhi persyaratan.
Dia menuturkan, KemenPAN-RB sudah mengupayakan celah hukum agar sekitar 400 ribu honorer itu bisa diangkat otomatis menjadi PNS. Selain itu, tidak tersedia pula anggaran untuk tahun 2016. Dalam UU Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terbit pada 2014, ditegaskan bahwa rekrutmen PNS harus menggunakan seleksi.
Sehingga, tidak mungkin serta merta pemerintah mengangkat PNS tanpa proses seleksi. Karena itu, pihaknya menawarkan dua alternatif bagi para honorer K2 yang sesuai dengan UU ASN. Pertama, bagi honorer yang berusia 35 tahun ke bawah bisa mengikuti tes CPNS jalur umum. ’’Kedua, bagi yang usianya di atas 35 tahun, mengikuti seleksi PPPK,’’ lanjutnya.
Keduanya sama-sama ASN, namun berbeda status. PNS berlaku permanen, sedangkan PPPK bersifat kontrak. Meski begitu, pihaknya tetap akan menunggu keputusan Presiden setelah mendapatkan laporan mengenai aspirasi para tenaga honorer tersebut.
Mendikbud Anies Baswedan mengatakan, mengangkat langsung para tenaga honorer K2 menjadi CPNS memang sulit. Selain itu juga tidak ada payung hukumnya. Namun bagi para tenaga honorer K2 yang berprofesi sebagai guru, dia mengatakan boleh mendaftar untuk ikut seleksi PNS Guru Garis Depan (GGD). ’’Selama memenuhi syarat dan kompetensinya sebagai guru itu bagus, ada peluang diterima GGD,’’ katanya.
Anies mengatakan, urusan tenaga honorer K2, khususya yang bekerja sebagai guru, memang sangat pelik. Dia menuturkan masalah mungkin bisa diatasi, jika para tenaga honorer itu siap dikirim ke tempat-tempat yang kekurangan guru. Dia mengatakan telah terjadi ledakan jumlah guru yang luar biasa.
Data dari Kemendikbud menyebutkan jumlah guru honorer periode 1999/2000 adalah 84.600 orang. Kemudian pada periode 2014/2015 jumlahnya naik mencapai 812.064 orang atau naik sebesar 860 persen. Angka kenaikan ini tidak sebanding dengan kenaikan jumlah siswa yang hanya 17 persen, di periode yang sama.
Menurut Anies, kondisi Indonesia saat ini tidak kekurangan guru. Masalahnya hanya populasinya menumpuk di daerah-daerah perkotaan. Jika dihitung secara nasional, perbadingan guru dan siswa adalah 1:14 untuk SD, 1:13 di SMP, 1:14 di SMA, dan 1:12 di SMK. ’’Perbandingan ini mengalahkan perbandingan guru dan siswa di negara-negara maju,’’ jelasnya. Di banyak negara maju perbandingan guru dan siswa di sekitar 1:20-an.
Mantan rektor Universitas Paramadina itu mengatakan masalah utama tuntutan pengangkatan CPNS oleh para honorer ini disebabkan karena rekrutmen yang tidak tepat. Para tenaga honorer ini diangkat seenaknya oleh pemda, sekolah, bahkan yayasan. Kemudian setelah jumlah mereka banyak dan mengabdi lama, menuntut ke pemerintah pusat diangkat menjadi CPNS. “Kenapa menuntutnya tidak kepada si pemberi kerja dulu. Saya kasihan dengan Menteria PAN-RB Yuddy Chrisnandi yang ditagih padahal tidak ikut mengangkat,” jelasnya. (jpnn)

ShareTweetShareSend

Baca Juga

Bupati Sutan Riska Serahkan Penghargaan Pengawasan Kearsipan Internal

Bupati Sutan Riska Serahkan Penghargaan Pengawasan Kearsipan Internal

Jumat, 03 Januari 2025 | 07:21 WIB
Datang ke Indonesia, MNL48 Penasaran Soal Makanan

Datang ke Indonesia, MNL48 Penasaran Soal Makanan

Sabtu, 29 Oktober 2022 | 10:11 WIB
Gagal Ginjal Akut di DKI 135 Kasus, 63 Orang Meninggal Dunia

Gagal Ginjal Akut di DKI 135 Kasus, 63 Orang Meninggal Dunia

Sabtu, 29 Oktober 2022 | 10:10 WIB
Varian Baru Omicron Muncul, Puan Minta Pemerintah Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

Varian Baru Omicron Muncul, Puan Minta Pemerintah Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

Kamis, 27 Oktober 2022 | 09:23 WIB
Tiga Ribu Honorer di Daerah Belum Masuk Pendataan Non-ASN

Tiga Ribu Honorer di Daerah Belum Masuk Pendataan Non-ASN

Kamis, 27 Oktober 2022 | 09:21 WIB
Perempuan Bercadar Menodongkan Pistol ke Paspampres Jadi Tersangka

Perempuan Bercadar Menodongkan Pistol ke Paspampres Jadi Tersangka

Kamis, 27 Oktober 2022 | 09:20 WIB

BERITA POPULER

  • Korban Hanyut di Batang Bangko Solok Selatan Ditemukan Meninggal

    Korban Hanyut di Batang Bangko Solok Selatan Ditemukan Meninggal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbar Alami Deflasi 0,24 Persen pada November 2025, Dipicu Turunnya Harga Cabai, Jengkol dan Kentang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BREAKING NEWS: Tim Gabungan Evakuasi Jasad Pria Ditemukan Meninggal di Daerah Gasiang Solok Selatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pembangunan Pasar Payakumbuh, Dipastikan Transparan dan Akuntabel

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemko Pa­yakumbuh Dukung Kejari Terapkan Pidana Kerja Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

BERITA TERKINI

Kapal Bermuatan Kayu Asal Mentawai Terdampar, Defika: Ditjen Gakkum dan Satgas PKH Harus Bertindak 
METRO SUMBAR

Kapal Bermuatan Kayu Asal Mentawai Terdampar, Defika: Ditjen Gakkum dan Satgas PKH Harus Bertindak 

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:08 WIB

Agam Kembali Menyala, Sistem Kelistrikan Sumbar Pulih 100% Pascabencana

Agam Kembali Menyala, Sistem Kelistrikan Sumbar Pulih 100% Pascabencana

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:02 WIB
Hari ke-7 Pencarian Longsor Talamau, Bocah 7 Tahun Ditemukan Meninggal, Tiga Korban Masih Hilang

Hari ke-7 Pencarian Longsor Talamau, Bocah 7 Tahun Ditemukan Meninggal, Tiga Korban Masih Hilang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:36 WIB
Jadi Akses Utama, Warga Diimbau tidak Melintas Sitinjau Lauik Kecuali Mendesak, Pemprov Sumbar Perketat Arus Padang-Solok

Jadi Akses Utama, Warga Diimbau tidak Melintas Sitinjau Lauik Kecuali Mendesak, Pemprov Sumbar Perketat Arus Padang-Solok

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:34 WIB
Ayah dan Galodo di Jembatan Kembar Padangpanjang

Ayah dan Galodo di Jembatan Kembar Padangpanjang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:33 WIB

OPINI

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain
OPINI

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain

Minggu, 16 November 2025 | 18:29 WIB

AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

Minggu, 16 November 2025 | 16:27 WIB
Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:11 WIB

Larangan Riset Asing: Benarkah Pemerintah Indonesia Hambat Konservasi Satwa Liar?

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:03 WIB
Berprestasi di saat Sulit

Berprestasi di saat Sulit

Minggu, 23 Januari 2022 | 16:13 WIB
  • Indeks Berita
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
email: redaksi@posmetropadang.co.id

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025