BUKITTINGGI, METRO – Dipicu adanya sengketa dalam sewa menyewa, Rumah Makan Family Benteng yang berada di Jalan Jendral Sudirman, Bukittinggi disegel oleh pemilik tanah dan bangunan. Pasalnya, rumah makan yang sangat terkenal itu telah menunggak dalam pembayaran sewa sejak bulan Mei lalu.
Pemilik tanah dan bangunan Sawiratul Arfiah Razif melalui kuasa hukumnya dari Raya Law Firm Padang memasang plang papan pengumuman bertuliskan dilarang memasuki atau memanfaatkan tanah bangunan ini. dan memagar jalan masuk rumah makan, Senin (16/9) sekitar pukul 17,30 WIB. Tidak ada perlawanan dari penyewa atau karyawan saat memasang plang tersebut.
Pengacara pemilik tanah dan bangunan, Zulkifli mengatakan, sebelum pemasangan plang itu, pemilik lahan sudah beberapa kali melakukan negosiasi dengan penyewa namun tidak ada kata kesepakatan. Bahkan, pihakya sudah tiga kali melayangkan somasi dan yang terakhir dilayangkan pada tanggal 23 Agustus lalu.
“Somasi yang kita layangkan tidak juga diindahkan maka selanjutnya kita meminta tanah dan bangunan ini harus dikosongkan,” terangnya.
Menurutnya, kontrak sewa lahan sudah berlangsung sejak tahun 2007 lalu atau sudah dua priode dan diperpanjang 2 tahun terhitung tahun 2017.
“Kontrak sewa lahan sudah berlangsung sejak tahun 2007 dan berakhir Mei lalu,” kata Zulkifli usai memasang plang pengumuman.
Ia menjelaskan, selama ini kontrak lahan bervariasi awalnya Rp90 juta per tahun selanjutnya naik Rp110 juta pertahun dan terakhir Rp150 juta pertahun. “Sebenarnya, klien kami sudah memberikan toleransi kepada pemilik rumah makan selama 3 bulan. Jika pemilik rumah makan tidak terima silahkan mengajukan keberatan ke pengadilan,” ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang karyawan yang tidak menyebutkan namanya meminta pengacara untuk tidak langung memagar jalan masuk, namun diizinkan berjualan hingga jam 10 malam.
”Kami meminta pengacara tidak langsung memagar jalan masuk, namun diizinkan berjualan hingga sambal kami habis. Saya sudah melaporkan hal ini kepada pemilik rumah makan,” katanya.
Kemungkinan rumah makan tempat ia bekerja tidak akan buka lagi. Ia pun tidak bisa memastikan nasib 20 orang karyawan yang bekerja di sana.
“Rumah Makan Family Benteng di Bukittinggi ini ada dua cabang, selain di jalan Sudirman ada lagi cabang di Benteng Pasar atas, jumlah karyawan di sini ada 20 orang dan di Family Benteng Pasar Atas ada 19 orang,” ungkapnya. (u)