AGAM, METRO – Sumatera Barat saat ini diselimuti kabut asap kiriman dari provinsi tetangga. Tidak terkecuali Kabupaten Agam, juga terkena dampak dari kabut asap tersebut. Dengan kondisi itu, akan berdampak kepada menurunnya kesehatan lingkungan. Sehingga membutuhkan gerak cepat agar tidak memberikan efek buruk kepada masyarakat.
Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Martias Wanto Dt Maruhun mengatakan, terkait kondisi kabut asap, pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar mengurangi aktifitas di luar ruangan, jika yang dikerjakan tidak terlalu penting. Ia juga meminta masyarakat untuk membekali anaknya dengan masker apabila hendak ke sekolah.
“Saya meminta segera mungkin mengambil langkah agar tidak terjadi korban akibat kabut asap ini. Kalau perlu di titik tertentu sekolah diliburkan jika memang udara tidak sehat lagi,” ungkap Martias Wanto.
Menyikapi itu, petugas Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Agam, langsung mengambil sampel udara ambien atau udara bebas di permukaan bumi. Upaya ini dilakukan menggunakan high volume air sampler untuk pengukuran parameter Total Suspended Particulate (TSP), Partikel kurang 10 melimeter (PM10) dan PM2,5. Kemudian air impinger sampler untuk pengukuran parameter sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen dioksida (NO2).
“Pengambilan sampel dilakukan Minggu (15/9) sekitar pukul 09.30 WIB hingga sore. Kita akan upayakan analisis kualitas udara dari hasil sampel secepatnya dikeluarkan, supaya lebih cepat pula diketahui udara sehat atau tidaknya,” ujar Kepala DLH Agam, Hamdi.
Upaya ini dilakukan bagi seluruh wilayah di Kabupaten Agam, untuk Agam wilayah barat meliputi Kecamatan Lubuk Basung, Tanjung Raya, Matur, Palembayan, Ampek Nagari dan Tanjung Mutiara. Sementara itu, untuk Agam wilayah timur pemantauan kondisi udaranya sudah dilakukan oleh Global Atmosphere Watch (GAW) Koto Tabang Kecamatan Palupuah.
“Hasil pemeriksaan GOW Koto Tabang, kondisi udara masih dibawah baku mutu atau tergolong aman. Namun, jika lebih dari baku mutu udara sudah tidak sehat lagi dan masyarakat dianjurkan memakai masker,” jelasnya.
Antispasi terkena dampak buruk kabut asap, BPBD Agam hari ini telah menyalurkan 10 kotak masker yang diutamakan untuk anak sekolah dan pengendara. Sebab perubahan kualitas udara baik atau buruknya sulit untuk diketahui.
“Besok kita masih tetap membagikan masker kepada masyarakat, untuk menghindari terjadi Inveksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA),” pungkas Pusdalop BPBD Agam, Lukman. (pry)