BUKITTINGGI, METRO – Kualitas udara yang semakin memburuk akibat kabut asap dampak dari kebakaran lahan dan hutan (karhutla), Wali Kota Bukittinggi menyerahkan 21 ribu masker kepada tujuh Puskesmas untuk dibagikan kepada siswa sekolah dan masyarakat di Kota Bukittinggi. Penyerahan dilakukan secara simbolis di Balaikota Bukittinggi, Jumat (13/09).
Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias mengatakan, hari ini adalah hari kedua Bukittinggi mulai merasakan dampak kabut asap. Karena itu sebagai langkah awal mengatasinya agar masyarakat tidak mengalami gangguan kesehatan, pihaknya menyerahkan masker ke Puskesmas, yang nantinya disalurkan kepada masyarakat.
”Masker dibagi-bagikan untuk siswa sekolah dan masyarakat kota Bukittinggi. Masker itu akan dibagikan dititik-titik strategis di Bukittinggi dengan dibantu oleh Karang Taruna,” ungkapnya
Ramlan menjelaskan, pembagian masker ini ini baru pembagian awal. Akan dipantau terus perkembangan kabut asap. Jika masi dibutuhkan maka akan dibagikan lagi. Pemakaian masker menurut Wako Ramlan perlu dilakukan, untuk mengatasi terhirupnya kabut asap, terutama untuk anak-anak berusia 10 tahun ke bawah yang rentan.
“Untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit-penyakit akibat kabut asap, Ramlan juga menghimbau masyarakat untuk mengurangi atau menghindari aktifitas di luar rumah, terutama bagi mereka yang menderita penyakit jantung dan gangguan pernafasan, jika terpaksa pergi keluar rumah maka sebaiknya menggunakan masker,” ujaranya
Selanjutnya memperbanyak minum air putih, segera berobat ke dokter atau sarana pelayanan kesehatan bila mengalami kesulitan bernafas atau gangguan kesehatan lain.
“Selalu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti makan bergizi, tidak merokok dan istirahat yang cukup. Upayakan agar polusi diluar tidak masuk kedalam rumah, sekolah, kantor dan ruang tertutup lainnya,” ungkap Ramlan.
Penampungan air minum dan makanan harus terlindung baik. Buah-buahan dicuci sebelum dikonsumsi, bahan makanan dan minuman yang dimasak perlu dimasak dengan baik.
“Ramlan juga berharap. kabut asap ini tidak berlangsung lama. Sehingga tidak mengganggu kesehatan warga Bukittinggi. Bahkan keberadaan kabut asap menurut Ramlan akan mengganggu dunia Pariwisata di Bukittinggi kepada para tamu kita,” jelasnya. (u)