PASBAR, METRO – Niat hati ingin bermain-main bersama teman dengan menaiki perahu, dua nyawa malah melayang. Sempat dinyatakan hilang di Pantai Muaro Binguang, Kecamatan Kinali, Pasaman Barat (Pasbar), Kamis (12/9) siang, dua pelajar akhirnya ditemukan tewas, Jumat (13/9) pagi.
Kepala Pos Search and Rescue (SAR) Pasaman Zulfahmi menyebutkan, tim telah mencari sejak Kamis sampai tengah malam. Jenazah keduanya ditemukan saat pencarian dilanjutkan Jumat sekitar pukul 10.00 WIB.
Ia mengatakan, saat ini kedua korban sudah dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan. Tim gabungan yang dibantu oleh masyarakat melanjutkan pencarian sejak pukul 07.30 WIB.
Sekitar pukul 09.15 WIB, tim menemukan korban Hadi Saputra (15) yang berjarak sekitar 20 meter lebih dari lokasi awal kapal atau perahu mereka tenggelam. Setelah itu sekitar pukul 10.00 WIB, tim menemukan korban kedua, Wahyu (15) yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi awal tenggelam.
”Kedua korban ditemukan sudah tidak bernyawa lagi. Korban dibawa dengan ambulans Puskesmas IV Koto Kinali dan langsung dibawa ke rumah duka atas dasar permintaan keluarga di Padang Canduh Kinali,” sebutnya.
Kalaksa BPBD Pasbar Tri Wahluyo mengatakan, kejadian hilangnya pelajar itu berawal ketika korban bersama empat orang temannya Azlan (17), Taufik Hidayat Nurdin (15), Dermawan (14) dan Riki Yono (16) pergi main ke pantai Muaro Binguang pada Kamis sekitar pukul 12.30 WIB.
Sesampainya di pantai, katanya, korban dan teman-temannya menyewa sampan atau perahu. Kemudian mereka menaiki sampan untuk bermain di pinggiran pantai sambil mencari umang-umang.
“Ketika itu arah sampan malah ke tengah yang diduga diseret oleh arus dan membuat keenam korban panik. Karena sebagian air masuk ke dalam sampan,” ujarnya.
Saat itu semua korban melompat dari sampan lalu korban pun berusaha berenang ke pinggir pantai. Salah seorang pelajar, Dermawan berhasil selamat ke pinggir pantai lalu dilihatnya temannya yang juga selamat tinggal bertiga. Sedangkan korban Hadi dan Wahyu sudah tidak terlihat lagi.
Kemudian dia pun mencari pertolongan kepada warga sekitar. Dari keterangan salah seorang anak yang selamat, Taufik saat semua korban meloncat dari sampan dia melihat Hadi langsung hilang. Korban Wahyu juga berusaha namun tidak beberapa lama juga menghilang.
Kemudian dia bersama dengan korban Azlan dan Riki bertahan dengan memegang sampan sampai pertolongan pun datang. Setelah itu barulah datang warga sekitar menyelamatkan tiga orang korban yang masih bertahan dengan memegang sampan.
Tim gabungan yang terdiri dari, BPBD, Basarnas, TNI dan Polri serta masyarakat mulai melakukan pencarian sejak Kamis dan dilanjutkan Jumat sampai ditemukan kedua korban dalam keadaan meninggal dunia. (end)