TANAHDATAR, METRO – Berdasarkan informasi Dinas Perkim dan LH Tanah Datar, hasil uji kualitas udara ambien yang dilakukan, selama 24 jam, mulai Kamis (12/9)pada pukul 9.45 WIB hingga Jumat 13/9), pukul 9.45 WIB angka indeks standar pencemaran udara (ISPU) mencapai 101,5. Berdasarkan Kepmen LH Nomor KEP-45/MENLH/10/1997, tentang indeks standar pencemaran udara (101-199) termasuk pada kategori tidak sehat.
Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) adalah laporan kualitas udara kepada masyarakat untuk menerangkan seberapa bersih atau tercemarnya kualitas udara dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan setelah menghirup udara tersebut selama beberapa jam atau hari. Penetapan ISPU ini mempertimbangkan tingkat mutu udara terhadap kesehatan manusia, hewan, tumbuhan, bangunan, dan nilai estetika. ISPU ditetapkan berdasarkan 5 pencemar utama, yaitu; karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), Ozon permukaan (O3), dan partikel debu (PM10).
Jika sudah masuk dalam kategori udara tidak sehat, berdasarkan Kepmen tersebut, ISPU diangka 101,5 sifatnya sudah merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang peka atau dapat menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Kadis Kesehatan dr. Yesrita Zedrianis mengungkapkan , meski sudah masuk dalam kategiri tidak sehar, sampai kemarin dampak kabut asap tersebut belum ada peningkatan terhadap kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
“Kasus ISPA setiap bulan ada, namun dari pantauan kami belum terjadi peningkatan signifikan akibat kabut asap ini, namun kita sudah terbitkan edaran kepada Puskesmas se Tanah Datar untuk lakukan penyuluhan kepada masyarakat yang lebih beresiko, yakni anak-anak dan Lansia,” ujarnya.
Dan sesuai arahan pak Wabup, tambah dr. Yesrita, dihimbau masyarakat untuk waspada dan jaga kesehatan.
“Masyarakat dihimbau mengurangi aktivitas luar ruangan, kalaupun harus maka pergunakan masker atau penutup hidung dan mulut, serta masyarakat diharapkan juga tidak membakar sampah, membakar untuk membuka lahan baru, karena bisa menambah polusi udara,” tukasnya.
Selain itu, sebagai bentuk respon pemerintah daerah terhadap kondisi udara yang telah terpolusi kabut asap tersebut, sudah dilakukan rapat koordinasi di ruang rapat Sekda untuk mengantispasi dan mengambil langkah-langkah mengurangi dampak kabut asap.
Sebagai langkah awal, Dinas Kesehatan hari ini Jum’at (13/9) membagikan masker secara gratis kepada pelajar dan masyarakat. Di kesempatan itu, Wakil Bupati Tanah Datar H. Zuldafri Darma didampingi Kadis Kesehatan dr. Yesrita Zedrianis, Dinas BPBD, membagikan masker gratis bagi siswa di SD Komplek Batusangkar.
Wabup Zuldafri Darma menyampaikan, pembagian masker sebagai bentuk membantu perlindungan kesehatan bagi siswa maupun masyarakat di Tanah Datar.
“Kabut asap sudah semakin pekat dan membuat kekhawatiran bagi kita, sehingga dirasa perlu untuk lakukan pembagian masker ini sehingga bisa mengurangi dampak negatif dari cuaca ini,” sampainya.
Lebih lanjut Zuldafri menghimbau dan mengingatkan pihak terkait serta para guru untuk berusaha mengurangi aktivitas di luar ruangan.
“Kepada guru diharapkan bisa mengurangi aktivitas muridnya di luar ruangan. Kalaupun harus hendaknya memakai masker, tidak hanya bagi siswa SD namun juga semua tingkatan pendidikan di Tanah Datar. Insya Allah ada 10.000 masker yang akan didistribusikan ke sekolah dan dibagi kepada masyarakat umum,” kata Wabup.(ant)