Berbagai prestasi berhasil diraih oleh Universitas Andalas (Unand) Padang. Diantaranya kehadiran Rumah Sakit Unand yang baru dan telah mulai beroperasi sejak tahun 2017. Selain itu, Unand juga telah mampu meraih akreditasi paling tinggi, berupa nilai paripurna bintang lima, pada awal tahun 2019 ini.
Unand juga masuk ke dalam kluster 1 dari 2.141 perguruan tinggi se-Indonesia. Di mana semua perguruan tinggi ini, sudah dikelompokan ke dalam 5 kluster berdasarkan pada indikator input-proses-luaran yang digunakan Kemenristek Dikti, dalam melakukan penilaian perguruan tinggi.
“Pada kelompok kluster 1 ini, sebanyak 13 perguruan tinggi. Unand berada pada nomor 11 dari 13 perguruan tinggi terbaik se-Indonesia,” ungkap Rektor Unand, Prof. Dr. Tafdil Husni, SE. MBA, saat pembukaan Dies Natalis ke 63 Unand, Jumat (13/ 9) di Auditorium Unand Padang.
Prof. Dr. Tafdil Husni, SE. MBA menambahkan, sistem klusterisasi ini, menjadi acuan bagi Kemenristek dan Dikti, untuk melakukan pembinaan, menyusun kebijakan, serta memberikan informasi kepada masyarakat umum mengenai performa perguruan tinggi diIndonesia.
Pada tahun 2015 lalu, Unand berhasil masuk ke dalam kluster 2 penilaian Kemenristek Dikti. Untuk itu dilakukan berbagai upaya dan terobosan penting, untuk mendukung serta meningkatkan kualitas dan mutu Unand. Akhirnya, pada tahun 2016 hingga 2019, Unand berhasil masuk ke dalam kluster 1 kelompok perguruan tinggi terbaik se-Indonesia.
Meskipun Unand telah berkembang dan mengalami kemajuan, serta prestasi yang diraih baik di tingkat daerah, nasional dan internasional, harus diakui masih terdapat kekurangan dan keterbatasan, yang menjadi hambatan untuk bisa maju lebih cepat lagi.
Untuk itu, Unand saat ini, dan ke depannya sangat membutuhkan saran, masukan juga dorongan dan dukungan dari semua pihak. Terutama seluruh stakeholder yang ada, dan juga dari Alumni Unand, yang telah berkiprah di berbagai profesi di pentas nasional dan internasional.
Saat ini, Unand lebih menitikberatkan pada peningkatan aspek akademik dan internasionalisasi Unand dengan strategi. Di mana dosen didorong untuk memiliki kualifikasi pendidikan S3. Unand juga memfasilitasi dosen untuk peningkatan pengusaan bahasa asing, serta memberikan bantuan biaya pendidikan kepada dosen, untuk menambah ilmu di dalam dan luar negeri dan berbagai program lainnya.
Dies Natalies ke 63 Unand ini, juga terlihat hadir sejumlah Kepala Daerah se-Sumbar, dan para pimpinan lembaga pemerintahan lainnya, pimpinan DPRD Kabupaten/ Kota dan sejumlah pimpinan perguruan tinggi serta para tamu penting lainnya.
Pada momen Dies Natalies ke-63 Unand ini, juga disampaikan pencapaian kinerja fakultas di lingkungan Unand. Di mana fakultas terbaik 1 diraih Fakultas Teknik, terbaik 2, Fakultas Ekonomi, dan terbaik ke 3, Fakultas Farmasi. Sementara, harapan I, diraih Fakultas Kedokteran, harapan 2, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan harapan 3, Fakultas Keperawatan.
Selanjutnya, juga diumumkan dosen berprestasi Unand. Yakni, Bidang Sosial dan Humaniora, juara 1 diraih Dr. Khairul Fahmi, SH. MH dari Fakultas Hukum, juara 2 diraih Sonezza Ladyana, SS, MA dari Fakultas Ilmu Budaya, juara 3 diraih oleh Dr. Fajri Adrianto, SE. MBus, dari Fakultas ekonomi.
Adapun tenaga kependidikan berprestasi, kategori pengelola keuangan berprestasi, juara 1 diraih M. Zuhri, SE dari Fakultas Kesmas, juara 2, Rudi Mulyadi, SE dari Fakultas MIPA dan juara 3, Desi Susanti, SPi dari Fakultas Peternakan dan banyak tenaga kependidikan berprestasi lainnya.
Sedangkan untuk dosen berprestasi di bidang sains dan teknologi juga diumumkan. Di mana, juara 1 diraih oleh Dr. drg. Nila Kusuma, M. Biomed, dari Fakultas Kedokteran Gigi, juara 2 diraih, Dr. Eka Candra Lina, SP, MSi, Fakultas Pertanian, dan untuk juara 3 diraih oleh Dr. Friadi Ismet, Apt dari Fakutas Farmasi. (adv)