SUDIRMAN, METRO – Baru seumur jagung, Jalan Sudirman yang baru saja selesai diaspal, kondisinya sudah ‘kupak-kupak’ berbentuk persegi empat, seperti baru saja digali. Ada banyak titik-titik ditemukannya bekas galian di sepanjang ruas jalan utama Kota Padang tersebut.
Pantauan POSMETRO, bekas galian itu ditemukan di dekat SMP 1, di dekat Korem, di depan rumah dinas DPRD Sumbar, di depan Kantor Gubernur dan do kawasan Polda Sumbar. Bekas galian tersebut, membuat kondisi jalan tidak mulus dan tidak rata seperti. Pecahan-pecahan aspal hanya dimasukkan ke dalam galian tersebut.
Akibat kondisi itu, membuat masyarakat dan pengguna jalan mengeluh dan merasa terganggu. Terlebih saat hujan mengguyur, lubang-lubang di aspal menjadi kubangan, mengancam keselamatan. Apalagi ketika malam hari, menyulitkan pengguna jalan untuk memilih mana jalan yang tidak berlubang.
Seorang pengendara Silvia (28), mengaku sangat terganggu dengan kondisi jalan yang rusak tersebut. Dia menyebut, akses jalan ini merupakan salah satu jalur yang padat aktivitas. Maka dia berharap dinas terkait untuk segera mengaspal jalan tersebut tujuannya agar tidak terjadi kecelakaan lalu lintas.
“Saya berharap dinas terkait segera mengaspal jalan yang berlubang ini agar tidak mengganggu masyarakat. Parah kan kalau sudah malam hari pasti motor sering melaju dengan kecepatan tinggi, takutnya nanti terjadi kecelakaan,” kata Silvia.
Plt Kepala Dinas PUPR Kota Padang, Yenni Yuliza didampingi Kabid Bina Marga, Hendri Viton mengatakan, dilubanginya sejumlah titik di sepanjang Jalan Sudirman telah mendapat persetujuan dari Dinas PUPR. Menurutnya, pelubangan itu dilakukan untuk tempat pintu masuk pipa jaringan seluler.
“Itu untuk menholenya Telkomsel. Tapi sudah ada izin dari kita. Ada sekitar 5 titik,” terangnya.
Setelah dilakukan pelubangan nanti, pihak Telkomsel berjanji akan memperbaiki seperti semula.
“Mereka sudah janji bakal memasang lagi. Nanti bakal dikasih besi di atasnya agar lebih kuat,” katanya.
Seperti Tambal Sulam
Anggota DPRD Kota Padang Ilham Maulana menilai, Pemko Padang melalui Dinas PUPR perlu membuat perencanaan yang matang dalam melakukan sebuah pekerjaan. Sehingga ruas-ruas jalan yang telah diaspal tersebut tidak dilakukan kembali penggalian.
“Saya melihat contoh beberapa hal yang lain (yang pernah dilakukan pengerjaan ulang, red) setelah dilakukan pengaspalan atau pengecoran betonisasi ternyata masih ada pekerjaan pipa air kah itu, hingga selokan,” kata Ilham Maulana.
Menurut politisi Partai Demokrat itu, hal ini tentunya memberi dampak negatif karena mubazir anggaran. Alasannya, kejadian di Jalan Jenderal Sudirman merupakan penerapan dengan sistem tambal sulam. Karena setelah dikerjakan kemudian digali lagi akibatnya aspal lama dan baru tidak menyatu.
Dia berharap pemerintah atau instansi terkait setiap melakukan sebuah kegiatan yang bersumber dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) perlu perencanaan matang. Selain itu, perlu juga konsulidasi dengan dinas terkait lainnya dan juga kepada yang melakukan pekerjaan agar betul-betul bersinergi.
“Jadi program kerjanya itu harus terlaksana dan saling koordinasi dengan dinas yang lain sehingga hasil sebuah pekerjaan itu tidak ada lagi pengulangan atau penggalian tambal sulam,” pinta Ilham Maulana.
Lebih lanjut, kata Ilham Maulana, persoalan ini tentu menjadi cacatan bagi dinas terkait maupun bagi anggota dewan karena salah satu fungsi dari legilasi adalah melakukan pengawasan. Berdasarkan laporan dari masyarakat, DPRD mencoba melakukan evaluasi terhadap hal tersebut.
“Kami coba evaluasi dan disampaikan kepada kabid bersangkutan dalam hal perencanaan soal kejadian itu sehingga segera bisa diselesaikan,” tukas Ketua DPC Demokrat Kota Padang itu. (mil/tin)