Yayasan Bukittinggi Madani Berbagi (BMB) resmi dilaunching berserta kepengurusannya langsung dikukuhkan pembina, Ustadz H Abdul Somad, Lc, MA. Launching dan pengukuhan ini dilaksanakan di auditorium Pustaka Bung Hatta, Rabu (28/8). Walikota Bukittinggi melalui Kabag Kesra, Eryanson, mengapresiasi kehadiran Yayasan Bukittinggi Madani Berbagi. Kegiatan ini selaras dengan program Bukittinggi selama ini, khususnya di bagian kesra, yang notabene bersentuhan langsung dengan kegiatan keagamaan.
“Sejak beberapa terakhir, cukup banyak program pemerintah dan anggaran yang ditujukan kepada masjid dan mushalla serta kegiatan keagamaan lainnya. Untuk itu, mudah mudahan Yayasan Bukittinggi Madani Berbagi dapat bersinergi dengan pemerintah kota dalam berbagai hal, khususnya bidang sosial keagamaan,” ujarnya.
Ketua Umum Yayasan Bukittinggi Madani Berbagi, H. Erman Safar SH menjelaskan, Yayasan Bukittinggi Madani Berbagi ini didirikan untuk melaksanakan berbagai kegiatan keagamaan dan sosial kemasyarakatan. Yayasan ini dibentuk melalui Kemenkumham, untuk menjadi salah satu lokomotif dalam membantu menjadikan Bukittinggi yang madani.
“Yayasan Bukittinggi Madani Berbagi diharapkan dapat diterima secara positif di tengah masyarakat dan menjadi penyambung tali silaturrahmi antar warga Bukittinggi,” harapnya.
Erman menilai, Bukittinggi tidak bisa hanya dikenal dengan pariwisata. Namun, ada ciri khas yang mulai pudar dari Bukittinggi. Adat Basandi Syara’ Syara Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Ini harus menjadi perhatian semua pihak. Untuk itu, Yayasan BMB, berkomitmen merawat yang ada, menjaga kota dan mengembalikan nilai adat budaya, ABS-SBK di tengah masyarakat dan Kota Bukittinggi.
“Pembangunan fisik dalam beberapa tahun terakhir, memang patut diapresiasi. Namun pembangunan manusia dan pembangunan adat jangan sampai dipinggirkan. Kami berharap, Yayasan Bukittinggi Madani Berbagi menjadi kawah candra dimuka dalam merawat adat ABS-SBK. Kita akan kumpulkan pengusaha, targetnya satu donatur satu Masjid, meningkatkan kesejahteraan guru MDA serta memeriahkan kegiatan keagamaan lainnya,” ungkapnya.
Pembina Yayasan Bukittinggi Madani Berbagi, H Abdul Somad Lc MA menyampaikan, Yayasan Bukittinggi Madani Berbagi, merupakan yayasan yang didirikan untuk menjadi sarana bagi pengusaha dan masyarakat dalam berbuat amal jariyah.
Yayasan Bukittinggi Madani Berbagi, sebagai mediator dan fasilitator. Dengan lembaga ini diharapkan para pengusaha muda dapat menggabungkan diri dengan yayasan BMB dalam beramal shaleh, amal jariyah dan lebih dekat dengan agama.
“Ini menjadi bagian dari syiar Islam. Karena sampai saat ini yayasan BMB telah banyak memfasilitasi kegiatan keagamaan, membayar listrik Masjid dan membagikan beras kepada kaum dhuafa. Untuk itu, kami juga merangkul pengusaha muda yang belum dekat dengan agama dan masih hedonis, terlalu cinta dunia. Kami ingin menyelamatkan para pengusaha kaya untuk bersama menyelamatkan para kaum dhuafa dan berbuat amal jariyah,” ungkap Ustadz Abdul Somad.
Hadir dalam kesempatan itu, Bupati Sukamara Kalimantan Tengah, Windo Subagyo, unsur Forkopimda Bukittinggi, anggota DPRD Bukittinggi, Niniak Mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai, Bundo Kanduang dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Dalam kesempatan itu, Yayasan Bukittinggi Madani Berbagi juga menyerahkan secara simbolis, bantuan untuk pembayaran listrik 100 mushalla di Bukittinggi.(u)