SOLSEL, METRO – Satuan Polisi Lalu Lantas (Satlantas) Polres Solok Selatan (Solsel) melakukan imbauan melalui pemasangan spanduk di titik-titik rawan kecelakaan. Langkah ini dalam upaya melakukan sosialisasi untuk menekan angka kecelakaan yang terjadia di Kabupaten Soslel.
“Dalam spanduk itu kami mengimbau agar pengendara berhati-hati dalam berkendara, karena jalur yang dilewati merupakan daerah rawan kecelakaan lalu lintas (lakalantas),”ujar Kasat lantas Polres Solsel didampingi, Danpos Lantas Muara Labuah Bripka Firman, kemarin.
Dijelaskan, pemasangan spanduk itu dilakukan dijalan raya Balun, nagari Pakan Rabaa Tangah, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, lalu di Jorong Durian Capang Tigo, Jorong Sapan Sari km 14, Jorong Pekonina, Nagari Alam Pauah Duo, Kecamatan Pauah Duo.
Spanduk itu lanjutnya, sekaligus untuk rambu-rambu lalu lintas agar masyarakat lebih berhati-hati lagi dalam berkendara. “Dengan adanya himbauan melalui spanduk ini, diharapkan pengendara lebih berhati-hati. Karena sudah ada tulisannya,” ungkapnya.
Selain pemasangan spanduk,juga dipasang garis polisi di lokasi kecelakaan yang beberapa waktu lalu merenggut nyawa pengendara. Setidaknya, di Kilometer 14 Sapan Sari ini, empat kecelakaan terjadi, dia diantaranya memakan korban yang mengakibatkan meninggal dunia.
“Iya memang beberapa waktu kemaren, sering terjadi Laka lantas di kilometer 14 Sapan Sari, kami menghimbau agar pengendara selalu berhati-hati dan waspada, serta mematuhi peraturan berkendara saat membawa kendaraan bermotor,” jelasnya.
Sebelumnya, satu hari pasca peristiwa kecelakaan maut di Sungai Aro, Nagari Pakan Rabaa, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Kabupaten Solok Selatan (Solsel), Laka lantas kembali terjadi, Selasa (27/8).
Peristiwa itu terjadi di jalan raya Sapan Sari KM 14 Kecamatan Pauh Duo dan hanya berjarak satu tikungan dari lokasi kecelakaan maut yang merenggut nyawa Pitsas Rianti, 36, Kamis lalu. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tabrakan kali ini.
Dari informasi yang dihimpun, kecelakaan Selasa pagi, melibatkan dua unit mobil yaitu Daihatsu Grand Max BA 9616 BB, mobil paket J&T yang dikemudikan Ikhsan Wahyudi, 21, warga Jawi-jawi II Kota Pariaman bertabrakan dengan mobil Toyota Dina Rino BA 9921 YB yang dibawa Afrison, 50, Jorong Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Solsel.
“Iya, baru satu hari ada korban yang tewas karena kecelakaan tunggal di Sungai Aro. Sekarang terjadi lagi kecelakaan. Bahkan, empat hari lalu dekat lokasi kecelakaan hari ini, satu nyawa juga melayang. Juga akibat kecelakaan,”ujar Kapolres Solsel melalui Kasat Lantas, Iptu Mardianto.
Dijelaskannya, kecelakaan pagi Selasa, terjadi pukul 09.00 Wib. Kronologisnya bermula dari mobil Daihatsu Grand Max yang dikemudikan Ikhsan datang dari arah Padang Aro menuju Muaralabuh. Mobil hilang kendali ditikungan Km 14, Sapan Sari dan tepat saat itu dari arah berlawanan datang mobil Toyota Dina Rino yang disupiri oleh Afrison dan tabrakan.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun sebut Kasat, berdasarkan informasi di lapangan, korban bernama Ikhsan mengalami sakit di bagian dada dan keseleo di kaki kanan. Pihaknya dari satuan unit Lalu Lintas, dari komandan Pos Muaro Labuah, Bripka Firman telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), mengumpulkan keterangan saksi dan mengamankan barang bukti.
Seringnya terjadi kecelakaan, Kasat mengimbau agar pengendara lebih waspada dan hati-hati. Sifat pengendara yang tidak sabaran saat berkendara menjadi salah satu penyebab kecelakaan di jalan raya.
“Kecelakaan lalu lintas tadi pagi di Km 14 Sapan Sari merupakan salah satu ketidaksabaran pengendara. Sudah tahu kondisi jalan sempit dan banyak tikungan kecepatannya masih tinggi,”ungkapnya.
Dia mengatakan, dalam rentang waktu satu minggu dua korban meninggal dunia di Solsel akibat kecelakaan lalu lintas. Yang pertama yaitu Kamis (22/8) melibatkan minibus dan sepeda motor yang mengakibatkan Pitsas Rianti (36), pegawai honorer pengendara sepeda motor meninggal dan kejadian ini juga terjadi di km14 Sapan Sari.
Sedangkan pada Senin di Jorong Aia Tajun Sungai Aro Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh terjadi kecelakaan tunggal yang dan pengendaranya tewas ditempat.
Untuk itu, kepada pengemdara kendaraan bermotor, dihitung untuk lebih berhati-hati dan bersabar di jalan raya sebab dijalan juga banyak kendaraan lain.
“Pengendara boleh saja melaju dalam kecepatan tinggi tetapi harus dalam kondisi aman,”jelasnya.
Sedangkan kejadian pagi tadi, jalan di lokasi sempit tetapi pengendaranya tetap melaju dengan kecepatan tinggi sehingga terjadi kecelakaan. Sepanjang 2019, katanya cukup sering terjadi kecelakaan dan sudah lebih dari lima korban meninggal.
Dikatakan, salah satu sasaran operasi patuh yang akan dilaksanakan adalah menekan angka kecelakaan lalu lintas. “Kami akan sosialisasikan tertib berlalu lintas ini melalui spanduk maupun radio agar masyarakat lebih mengutamakan keselamatan,” ujarnya. (afr)