SUDIRMAN, METRO – Hotel di Kota Padang semakin bertambah. Namun, jumlah yang ada saat ini masih dirasakan kurang. Kota Padang bahkan masih kekurangan 800 kamar hotel.
Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Rudy Rinaldy mengatakan kekurangan itu ada pada hotel bintang 3 dan 4. Karena dua kelas tersebut cukup tinggi peminatnya.
Tahun ini, ada dua hotel bintang 3 dan 4 yang dibangun. Yakni Hotel Mojolelo di kawasan Jalan KH Ahmad Dahlan serta Hotel Santika di Jalan A Yani. Saat ini izin prinsipnya sudah dikeluarkan DPMPTSP. Pemiliknya sedang mengurus Izin Mendrikan Bangunan (IMB). “Semua perizinan sudah selesai, kecuali IMB. Mereka sedang mengurusnya,” terang Rudi.
Selain hotel bintang 3 dan 4, tahun ini ada beberapa hotel kecil yang juga dibangun. Jumlahnya ada beberapa. Namun yang paling diminati adalah bintang 3 dan 4. Kota Padang dikatakan masih menunggu investor yang mau membangun hotel di Kota Padang. Sehingga kekurangan kamar bisa diminimalisir.
Kekurangan kamar ini dikatakan Rudy berdasarkan evaluasi dari tahun -tahun sebelumnya. Pada saat banyak acara di Padang, kamar hotel kurang. Sehingga banyak wisatawan yang kecewa karena tak dapat kamar.
Sementara, Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Padang, Yusran Maulana justru berharap Pemko Padang lebih fokus pada penambahan dan melengkapi destinasi dari pada menambah jumlah kamar. Terutama destinasi berbentuk aktivitas.
Ia mencontohkan, pada destinasi waterboom dan arena permainan air lainnya. Pasalnya, dari evaluasi PHRI, wisatawan yang banyak datang ke Padang adalah wisatawan keluarga.
Penambahan destinasi aktivitas itu perlu dilakukan, sehingga semakin menarik orang datang ke kota Padang untuk berwisata. Dalam kondisi sekarang, karena kurangnya destinasi ini, kamar kamar hotel yang ada masih belum terisi. Kondisi ini juga diperparah dengan terjadinya penurunan okupansi (tingkat hunian hotel) yang disebabkan oleh melambungnya harga tiket (airline ticket).
“Sekarang saja banyak hotel yang tak terisi. Wisatawan kurang, tiket mahal. Jika kamar hotel semakin diperbanyak tentu akan semakin berdampak pada hotel yang ada,” pungkas nya. (tin)