PADANG, METRO -Saat ini penyakit yang paling ‘populer’ dialami penduduk Indonesia adalah penyakit tidak menular. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RKD) terakhir, 25 Persen masyarakat dimaksud menderita hipertensi (tekanan darah tinggi). Dari 25 persen itu, hanya 30 persen yang sadar bahwa dia sakit.
“Kondisi di Indonesia, 25 persen penduduk Indonesia terkena hipertensi. Dari 25 persen itu, hanya 30 persen yang tahu bahwa dia sakit,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Oscar Primadi, baru-baru ini.
Namun 70 persen lainnya tidak sadar bahwa mereka sakit. Akibatnya, ada yang meninggal dunia secara mendadak dan adapula yang sakit jantung mendadak. Untuk mencegah terjadinya hipertensi dan penyakit tidak menular lainnya, Pemerintah menggerakan yang namanya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
“Artinya harus banyak makan buah-buahan, makan sayur-sayuran. Jangan banyak makan yang enak-enak, asin ya. Kemudian gula, lemak itu dikurangi, apalagi goreng-gorengan,” pesan Oscar Primadi.
Masih kata Oscar Primadi, melalui gerakan tersebut masyarakat didorong untuk serius melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga. Karena itu penting sekali. Namun ada lagi yang lebih penting, rutin melakukan cek tekanan darah secara rutin untuk memantau tekanan darah ke Puskesmas.
“Aktivitas fisik berolahraga itu penting sekali. Rutin cek darah ke Puskesmas. Karena ke Puskesmas jangan tunggu sakit dulu, kita sehat pun harus kesana. Jangan merokok, itu paling banyak dilakukan masyarakat kita,” sebut Oscar Primadi.
Selain itu, tambah Oscar Primadi, pemerintah melalui Puskesmas sudah menguatkan strategi pembangunan Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga. Artinya pihak puskesmas tidak hanya berada di dalam gedung atau istilahnya ‘jemput bola’ ke rumah-rumah untuk melakukan pendataan kepada masyarakat.
“Petugas puskesmas sudah menjemput bola ke rumah-rumah. Mereka akan melakukan pendataan, melakukan kegiatan intervensi therapy dan seterusnya,” jelas Oscar Primadi.
Terakhir, Oscar Primadi berharap kepada seluruh dokter dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan profesionalismenya. Serta berperan ikut membantu dalam mengubah pola hidup masyarakat dari yang kurang sehat menjadi lebih sehat. Dimana yang tadinya kurang baik dari segi kesehatannya akan menjadi lebih baik. (mil)