KORONG GADANG, METRO – Dinas Kesehatan Kota Padang memastikan sebanyak 37 warga di RT 5 RW 07, Gunung Sangko—, perbatasan Kecamatan Kuranji-Kecamatan Nanggalo, terserang penyakit kulit skabies. Penyebabnya, karena sebagian besar warga memakai air sungai dalam beraktivitas sehari-hari, seperti, mandi, dan mencuci pakaian.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Feri Mulyani Hamid, Selasa (20/8) mengungkapkan, tim medis dari Dinkes sudah turun ke lokasi RT 5, tempat dimana warga disebut diserang skabies. Dari penelusuran tim kesehatan, dan pemeriksaan diketahui warga positif skabies.
“Faktor utamanya karena air tidak bersih yang bersumber dari air sungai. Dan, rata-rata yang terkena penyakit kulit ini adalah balita dan anak-anak,” sebut Feri, kepada POSMETRO.
Dari kunjungan tim kesehatan, warga di RT 5 sudah diberi penyuluhan tentang skabies dan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS), pemeriksaan kesehatan dan pengobatan. Warga juga diminta mandi dengan air bersih dan tidak berbaur dalam pemakaian handuk, sabun dan lainnya.
“Yang terpenting gunakan air bersih semaksimal mungkin dan jangan mandi di sungai,” ucapnya.
Kemudian, pola makan sempurna harus lengkap antara lain nasi, lauk pauk, sayur mayur, dan buah-buahan. Jangan lupa bilas dengan air sebelum di masak.
“Terapkan makan secara teratur dan secukupnya,” paparnya.
Dijelaskan skabies (scabies) adalah penyakit menular kulit yang disebabkan oleh penyusupan tungau kecil ke dalam lapisan kulit luar. Tungau Sarcoptes scabiei berukuran kecil ini senang bersarang di lapisan kulit manusia.Tungau menggali terowongan dan bertelur di dalam kulit sehingga penderitanya dapat merasa gatal dan kemerahan di kulitnya.
“Penyakit ini mudah menular baik dari manusia ke manusia maupun dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Kontaminasi dapat terjadi secara langsung melalui sentuhan langsung dengan penderita maupun secara tak langsung melalui baju, seprai, handuk, bantal, air, atau sisir yang pernah digunakan penderita,” ulasnya.
Sementara itu, Ketua RW 5 RW 07, Mardoni mengucapkan terima kasih kepada pihak puskesmas yang turun langsung dan memberikan pemahaman pada warga soal Skabies. “Intinya kepada warga diminta menjaga kebersihan dan mandi secukupnya dengan bersih. Dan, warga memang banyak menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
Selanjutnya, kepada warga dan anak-anak untuk tidak mandi di sungai sementara, sebab bisa mendatangkan kembali penyakit itu karena airnya kurang bersih. “Mandilah dengan teratur dan gunakan air yang bersih,” paparnya.
Sebelumnya, seperti yang diberitakan POSMETRO, Selasa (20/8), Mardoni mengatakan, penderita skabies menyerang sejumlah warga, mulai dari bayi, anak-anak hingga dewasa. Bahkan, dari data sementara, ada sekitar 30 warga terserang penyaki gatal itu.
“Jumlah warga yang tinggal disini ada lebih kurang 45 orang. Untuk langkah berikutnya kita akan sampaikan pada kelurahan, agar ada bantuan dari dari Dinas Kesehatan,” paparnya.
Awal penyakit ini adalah, muncul bintik-bintik kecil di tubuh, lalu mengundang gatal. Kasmawati (39), salah seorang warga yang anaknya menderita skabies, mengaku jika mulanya tak menyadari apa penyakit yang diderita putrinya bernama Suci (9 bulan).
“Sudah sejak lima bulan lalu, bayi saya gatal-gatal. Saya betul-betul tidak tahu apa penyakitnya. Sekarang, tubuh atau badan anak saya sudah bengkak-bengkak akibat digosok karena gatal,” kata Kasmawati, kepada POSMETRO, kemarin.
Untuk mengobati putrinya itu, Kasmawati mengaku sudah membawa ke puskesmas terdekat. Namun, ia hanya mendapat beberapa obat berupa kapsul. Tapi, penyakit anaknya tak kunjung sembuh.
Sementara itu, anggota DPRD Kota Padang, Ja’far mengucapkan terima kasih pada pihak puskesmas yang telah turun dan memberikan pemahaman pada warga. Semoga masyarakat mengetahui pemaparan yang disampaikan itu dan mampu mengimplementasikan pola hidup sehat.
“Kepada warga diimbau tetap waspada terkait penyakit menular dan segera bawa ke puskesmas terdekat untuk diberi pertolongan semaksimal mungkin oleh pihak puskesmas,” ujar kader PKS ini. (ade)