ADINEGORO, METRO – Anggota DPR RI terpilih asal Sumbar, Andre Rosiade terus mengawal gempuran semen murah asal Tiongkok ke Indonesia. Dalam waktu dekat Andre akan menindaklanjuti laporan ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) pekan lalu.
“Saya akan mendampingi Federasi Serikat Pekerja Industri Semen untuk melakukan Audiensi dengan Pak Moeldoko. Agar pemerintahan Pak Jokowi bisa turun tangan menyikapi praktik Predatory Pricing yang dilakukan Semen Tiongkok,” kata Wasekjen DPP Partai Gerindra ini, kemarin.
Menurut Andre, Dewan Pimpinan Nasional Federasi Serikat Pekerja Industri Semen Indonesia (DPN FSP ISI) telah melayangkan susat audiensi terkait kekhawatiran pekerja industri semen Indonesia dengan kondisi industri semen nasional.
“Surat itu telah dilayangkan kepada Kepala Staf Kepresidenan Rai Jendral (pur) Moeldoko,” kata Andre yang juga ketua harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Ketua Umum DPN FSP ISI Teguh Widodo didampingi Sekretaris Umum Kiki Arlansyah menyebutkan, FSP ISI yang beranggotakan 10 serikat pekerja industri semen dan memiliki member lebih dari 9.000 anggota, bermaksud dapat berdiskusi dalam agenda audiensi didampingi anggota DPR RI terpilih Andre Rosiade.
“Kami menyampaikan, menyikapi perkembangan industri semen ini, ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian kita bersama. Pertama over capacuty semen sebesar 40 juta ton/tahun Kebijakan pemerintah terkait impor semen dan klinker. Harga jual semen pemain baru jauh di bawah pemain lama. Sehingga disinyalir melakukan praktik predatory pricing (khususnya pemain dari China). Union busting di pemain baru pabrik semen,” katanya.
Mempertimbangkan hal tersebut, katanya, besar harapan agar Moeldoko dapat menerima demi kelangsungan industri strategis nasional dari ancaman predatory pricing. “Sehingga industri semen nasional dapat memberikan dukungan pada pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Teguh.
Sebelumnya Andre menyebut, kondisi pasar semen domestik mengalami kelebihan pasokan karena gencarnya semen asal Tiongkok yang menjual harga di bawah pasaran di pasar semen Indonesia. Katanya, kondisi tersebut tidak boleh dibiarkan karena akan merugikan produk semen Indonesia
“Jadi industri semen lokal itu terancam karena semen asal Tiongkok terindikasi menjual dengan menggunakan predatory pricing sehingga semen kita yang dimotori Semen Indonesia Grup BUMN kita hancur berantakan,” sambung Andre. (r)