SAWAHLUNTO, METRO – Untuk meningkatkan usaha UKM di Kota Arang Sawahlunto, Pemko Sawahlunto melakukan jemput bola ke pusat melalui keneterian yang bersangkutan. Hal itu menyusul Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Sawahlunto meminta bantuan sebanyak 178 unit gerobak dan payung ke ke Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan. Permintaan diajukan lewat Kemendar dengan melayangkan proposal yang dhantarkan langsung Kadis Peringdagkop Marwan, di Jakarta, Selasa (6/8).
Kepala Disperindagkop, Marwan mengatakan, pihaknya optimis akan mendapatkan bantuan gerobak dan payung dari Kemneterian Perdagangan. Gerobak dan payung itu akan dibagikan kepada pedagnag di Pasar Sawahlunto
“Selain mengantarkan berkas proposal ke Kementerian Perdagangan, saya manfaatkan untuk melakukan koordinasi terkait peluang lainnya yang mungkin bisa didapat untuk idang perdagangan,”ujarnya.
Kedatangan Marwan diterima langsung jajaran pimpinan di kementerian. Di samping itu ada Informasi yang diperoleh ada program bantuan untuk fasilitas berjualan bagi masyarakat pada tahun ini.” Kita berharap dengan ekspose tadi, menjadi bahan pertimbangan Kementerian untuk meloloskan bantuan gerobak dan payung untuk Kota Sawahlunto,” ujar Marwan Sebanyak 178 unit gerobak dan payung yang diajukan dalam proposal tersebut berdasarkan survei yang dilakukan Disperindagko terhadap pedagang di Pasar Sawahlunto.
Sebagaimana diketahui Kementerian Perdagangan dapat membantu para pedagang yang selama ini tidak memiliki gerobak maupun payung untuk berjualan. Kenyataan di Kota Sawahlunto bantuan tersebut belum pernah diterima, sehingga Disperindagko Sawahlunto harus membuat proposal untuk mendapat bantuan gerobak dan payung
Walikota Sawahlunto, Deri Asta meminta, agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ‘Kota Arang’ Sawahlunto berpandai-pandai dalam ‘manjuluak’ anggaran ke Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat. Sebab jika murni hanya menyandarkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) saja akan kesulitan mengingat jumlah APBD Sawahlunto yang tidaklah sebesar daerah kabupaten dan kota lainnya.
“Prinsipnya itu, jika ada peluang untuk kerjasama, untuk disinergikan dengan program dari Provinsi dan Kementerian, jangan disia – siakan, ambil itu. Untuk itu, maka harus ada kemampuan berkomunikasi yang baik, bisa mempresentasikan program, ekspose kota kita ke jajaran provinsi dan pusat,” kata Deri. (zek)