BUKITTINGGI, METRO – STIkes Fort De Kock (FDK) Bukittinggi tak pernah berhenti mencarikan referensi serta peluang kerjasama dalam pengambangan kualitas pendidikan. Kemarin (26/7), STIKes FDK melakukan study sekaligus MoU dengan Faculty of Tropical Medicine Mahidol.
Mahidol University merupakan salah satu universitas terbaik di Thailand. Universitas ini mampu menampung sekitar 24 ribuan mahasiswa, dengan memiliki tujuh belas fakultas mulai dari Faculty of Engineering, Faculty of Information and Communication Technology, Faculty of Liberal Arts, hingga Faculty of Tropical Medicine.
Mahidol University (MU) yang didirikan pada tahun 1888, adalah institusi penelitian multidisipliner di Bangkok, Thailand. Juga terdapat enam kolese seperti College of Music, College of Religious Studies, hingga Mahidol University International College. Tak ketinggalan, lima pusat studi seperti National Doping Control Center hingga National Laboratory Animal Center juga disediakan oleh universitas yang mulanya didirikan sebagai University of Medical Science pada 1943 silam ini.
Rombongan STIKes Fort De Kock, yang ikut berkunjung ke Mahidol University tersebut adalah Dr Hj Evi Hasnita, SPd, NS, MKes, Senior Supervisor, Oktavianis SST M Biomed, Dr Jontari Peneliti Kemenkes RI dan Drs H Zainal Abidin MM , Pembina Yayasan Fort De Kock.
Dalam kesempatan itu, ke dua perguaruan tinggu juga bersepakat melakukan kerjasama (MoU) dalam bidang pendidikan. MoU dengan Faculty of Tropical Medicine Mahidol University Bangkok Thailand ditandatangani oleh Dean of Faculty of Tropical Medicine, Assoc, Mahidol Univercity, Prof.Dr.Prarap Singhasivanon dan Ketua STIKes Fort De Kock Bukittinggi, Nurhayati.S.ST.M.Biomed.
Ketua STIKes Fort De Kock Bukittinggi, Nurhayati.S.ST.M.Biomed mengatakan, STIKes Fort De Kock Bukittinggi saat ini terus memaju kualitas pendidikan. Bahkan untuk mencapai visi Go International menghadapi era revolusi 4.0.
Menurutnya, perguruan tinggi dituntut untuk melahirkan mahasiswa mahasiswa yang memiliki kemampuan adaptif terhadap perubahan yang makin sering terjadi, berpikir kritis, kreatif, dan mampu menjadi manajer yang baik.
Karena itu, STIKes Fort De Kock Bukittinggi, selaku perguruan tinggi yang ada di kota wisata yang selama ini juga menjadi destinasi wisata dunia, harus mampu melakukan kerjasama dengan sejumlah Universitas terkemuka di Asean.
“Salah satunya adalah Mahidol University yang ada di Thailand:” ungkapnya.
Dengan di tandatanganinya MOU ini, lanjutnya, maka akan ada kolaborasi untuk kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi antara keduanya, yaikni lecture exchange, student exchange, transfer of credit (double degree program), join research, join lublished, Colaboration of seminar dan lain-lain.
“Mahidol University merupakan universitas terbaik di Thailand, STIkes Fort De Kock merasa bangga dapat melaksanakan MOU dan akan merealisasikan MOU tersebut dengan kegiatan-kegiatan yang berkualitas,” ungkapnya,
Untuk mempererat hubungan silaturahmi pada kegiatan terakhir juga dilakukan saling tukar cindera mata antara Assoc. Prof Dr Pratap Singasivanon, Dean, Faculty Of Tropical Medecine Mahidol University dengan Nurhayati SST, M Biomed Vice Chancellor, STIKES Fort de Kock Bukittinggi.(u)