PADANG, METRO–Seperti apa wajah Sumbar ke depan, setidaknya sudah diketahui saat ini. Meski Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru akan mengumumkan pemenang resmi Pilkada beberapa hari lagi, setidaknya gambaran siapa yang menang sudah didapat. Dari 13 kabupaten/kota dan 1 provinsi, mungkin hanya Solok Selatan (Solsel) yang belum dapat dipastikan.
Hingga Minggu (13/12) pukul 18.00 WIB, situs pilkada2015.kpu.go.id belum kunjung memastikan, siapa yang memimpin di kabupaten pemekaran itu. Tercatat, baru 71 data C1 (rekap hasil pemungutan suara di TPS) yang masuk dari 395 TPS atau 17,97 persen. Hasilnya, incumbent Muzni Zakaria dan Abdul Rahman unggul, dengan suara 7.196 (55,94%). Sementara saingannya, Khairunas dan Edi Susanto 5.667 (44,06%).
KPU kembali menegaskan, rekapitulasi suara berdasarkan formulir model C1 yang telah ditetapkan oleh KPPS, bersifat sementara dan bukan hasil final. “Kesalahan yang terdapat pada formulir Model C1 diperbaiki pada rekapitulasi di tingkat atasnya,” sebut Ketua KPU Sumbar Amnasmen kepada wartawan pekan lalu.
Namun, untuk Gubernur Sumbar, kemungkinan berlanjut ke Mahkamah Konstitusi (MK) juga sangat tipis. Karena, perolehan suara yang cukup jauh. Dari data C1 yang masuk telah mencapai 97,33% (10.824 dari 11.121 TPS), Irwan Prayitno-Nasrul Abit (IP-NA) dipastikan unggul dengan suara 1.147.110 (58,74%). Pesaing mereka, Muslim Kasim-Fauzi Bahar (MK-FB) hanya 805.769 (41,26%).
Dari catatan POSMETRO, beberapa petahana utama (wali kota atau bupati) yang hampir dipastikan mempertahankan kursinya ada beberapa. Mereka adalah, Bupati Sijunjung Yuswir Arifin yang berpasangan dengan Arrival Boy. Memperoleh 37.117 suara atau (43,46 persen), jauh mengungguli pasangan lainnya, termasuk incumbent Wakil Bupati Muchlis Anwar.
Incumbent Bupati Agam Indra Catri, juga hampir dipastikan akan memperpanjang masa jabatannya, setelah C1 menempatkannya sebagai pemenang dengan suara 93.252 suara (53,58%). Jumlah itu berada di atas pesaingnya, yang merupakan Wakil Bupati Agam Irwan Fikri yang hanya memeroleh suara 80.797 Suara (46,42%). Data itu berdasarkan 99,03% masuk atau 1.121 dari 1.132 TPS.
Padangpariaman sepertinya masih akan dipimpin oleh Ali Mukhni untuk lima tahun ke depan. Berpasangan dengan Suhatri Bur, mantan wakil bupatinya Muslim Kasim itu telah mengantongi suara 88.142 (60,62 persen) dari 100 persen suara masuk (933 TPS). Rivalnya, Alfikri Mukhlis dan Yulius Danil hanya mendapatkan suara 57.257 (39,38%).
Sementara di Kabupaten Pasaman, hingga sore kemarin, belum dapat dipastikan, siapa yang akan memimpin. Bupati petahana Benny Utama yang sebelumnya unggul versi C1 KPU, pada Minggu (13/12) posisinya malah merosot atau tersalip oleh Yusuf Lubis.
Benny hingga pukul 18.00 WIB tercatat hanya memiliki suara 58.716 Suara (49,40%). Sedangkan Yusuf Lubis dan Atos Pratama 60.148 (50,60 %). Data itu diambil dari 588 dari 641 TPS yang ada. KPU masih mengimput data dari 53 TPS lagi. Selisih yang lumayan tipis ini, disebut-sebut akan memastikan, siapapun yang kalah, akan membawa sengketa ke Mahkamah Konstitusi.
Trio Incumbent Kalah
Bicara petahana atau incumbent kalah, hingga tadi malam sudah dapat dipastikan ada tiga orang yang tak bisa melanjutkan “kontraknya” dengan rakyat. Mereka adalah, Wali Kota Solok Irzal Ilyas yang hanya mendapatkan suara 6.843 (21,53 persen). Irzal dikalahkan wakilnya lima tahun lalu, Zul Elfian yang menggandeng Reinier dengan suara 14.887 (46,83%). Suara Irzal bahkan kalah dari calon lainnya, Ismael Koto 10.058 (31,64%).
Di Bukittinggi, kejutan terjadi, saat Wali Kota Ismet Amzis ditumbangkan oleh pasangan calon perseorangan, M Ramlan Nurmatias dan Irwandi yang memperoleh suara 17.770 Suara (41,80%). Sementara Ismet yang pernah menjadi wakil wali kota pada zaman Djufri hanya mendapatkan suara 11712 (27,55%). Suara itu berasal dari 232 TPS yang ada.
Nama terakhir adalah Adi Gunawan. Berhasil menumbangkan incumbent Bupati Dharmasraya Marlon Martua pada 2010 lalu, saat ini justru kebalikannya. Adi Gunawan dikalahkan pria muda berusia 26 tahun, Sutan Riska yang berdampingan dengan Amrizal dengan suara 61.775 (63,75%). Adi yang menggandeng Jonson Putra jauh tertinggal dengan suara 35.122 (36,25%) saja.
Di Kabupaten Solok, “orang lama” kembali berjaya. Mantan bupati 2005-2010 Gusmal, kembali ke kursi nomor satu, setelah mendapatkan suara 69.131 (46,32%) menggandeng kader PPP Zulfadri Nurdin. Suara itu melewati wakil bupati incumbent yang juga merupakan wakilnya Gusmal terdahulu, Desra Ediwan dengan 54.732 (36,67%).
Senasib dengan Gusmal, Syahiran yang sempat dikalahkan Baharuddin pada Pilkada 2010 lalu, kini berpeluang kembali memimpin Pasaman Barat. Mantan bupati 2005-2010 itu mendapatkan kembali amanah rakyat dengan suara 56.488 Suara (39,13%). Dia mengalahkan saingannya Zulkenedi Said 48.381 (33,51%) dan Hamsuardi 39.489 (27,35%).
Era emas Alis Marajo yang telah habis di Limapuluh Kota, membuat Irfendi Arbi kembali melirik Pilkada. Hasilnya, mantan wakil bupatinya Amri Darwis yang juga gagal dalam Pilkada 2010 lalu melenggang tahun ini bersama Ferizal Ridwan. Irfendi mendapatkan 50.718 suara (32,70%). Jauh mengungguli wakil bupati incumbent Asyirwan Yunus dan Ilson Cong dengan suara 37.930 (24,46%).
Mungkin, satu-satunya wakil bupati yang ”naik kelas” tahun ini adalah Irdinansyah tarmizi yang berduet dengan Zuldafri Darma di Tanahdatar. Dia mampu mengumpulkan suara 53.570 (37,62%) mengungguli tiga pasangan lainnya dari data masuk yang mencapai 99,72 % atau 702 dari 704 TPS.
Satu-satunya “orang baru” yang berjaya di Pilkada serentak 2015 ini dapat disebut Hendra Joni di Pesisir Selatan. Perwira polisi yang menggandeng Rusma Yul Anwar ini, hampir dipastikan unggul dengan suara 89.600 (46,74%). Jumlah itu jauh mengungguli incumbent Wakil Bupati Editiawarman dan Bakri Bakar dengan suara 58.184 (30,35%). Bahkan mantan ketua DPRD Pessel yang juga mantan anggota DPD RI Alirman Sori dengan suara 31.176 (16,26%). (da)